Sedang mencari lirik lagu Too Late For Hallelujah dari Boyzone? Anda sudah berada di tempat yang tepat! Di artikel UpBeat.ID ini, Anda bisa menemukan lirik lengkapnya sekaligus menikmati ulasan menarik tentang lagu ini. Jangan lupa untuk membaca sampai akhir, ya, agar tidak ketinggalan informasi penting lainnya!
1. Lirik Lagu
What have you got?
That you can leave behind
If it fits in a box
Was it a waste of time?
What have you learn?
Did you stop to write it down?
Do you deserve how cold you feel right now?
You never needed anyone
But you need someone today
You never needed anyone
But you need someone today
[chorus:]
When it all breaks down
When it all breaks up
And it’s too late now
Too late for hallelujah
When you burn and fall
Whoa, whoa, whoa
Too late for hallelujah
How did it tast at your table for one?
How did you dance if you never held someone?
You never asked for anything
And that’s exactly what you’ve got
Desperately you tried to change
But every skins just feels the same
[chorus]
I used to hear you say
Nothing can change your mind
Look at how the angels pray
Only the truth survive
Too late [2x]
Whoa, whoa, whoa
Too late for hallelujah
[chorus]
2. Makna dari lagu Too Late For Hallelujah
Makna lirik lagu “Too Late For Hallelujah” oleh Boyzone membawa kita pada refleksi mendalam tentang kehidupan, kehilangan, dan kebutuhan akan hubungan antar manusia. Dalam bait pertama, liriknya menanyakan apa yang bisa ditinggalkan seseorang jika itu hanya bisa dimasukkan ke dalam sebuah kotak. Ini menggambarkan ide bahwa hidup yang tidak berarti, yang hanya tersimpan dalam kenangan, tidak memberikan kepuasan. Rasa penyesalan muncul ketika seseorang menyadari bahwa waktu yang telah dihabiskan mungkin sia-sia. Dalam konteks ini, lirik tersebut menantang kita untuk merenungkan pencapaian dan tujuan kita dalam hidup. Apakah kita telah belajar dari pengalaman kita, atau justru terjebak dalam kesedihan dan kesepian? Hal ini menjadi pertanyaan penting yang harus kita jawab untuk menemukan makna sejati dalam perjalanan hidup kita.
Selanjutnya, lirik tersebut mengekspresikan perasaan kebangkitan kebutuhan emosional. Pada bagian yang menyatakan bahwa “kamu tidak pernah membutuhkan siapa pun, tetapi hari ini kamu membutuhkan seseorang,” menunjukkan bahwa meskipun seringkali kita berusaha untuk mandiri dan kuat, ada kalanya kita menghadapi situasi yang membuat kita rentan dan ingin memiliki dukungan dari orang lain. Ketika segala sesuatunya hancur, ketika semua yang kita bangun runtuh, kita diingatkan bahwa tidak ada yang bisa menghadapi kesedihan sendirian. Hal ini menjadi penekanan bahwa pentingnya hubungan sosial dan dukungan emosional, terutama di masa-masa sulit. Pesan ini mengajak kita untuk lebih terbuka terhadap kebutuhan akan cinta dan persahabatan yang dapat memberikan kekuatan di saat-saat paling gelap dalam hidup kita.
Refrain yang menyatakan “terlambat untuk Hallelujah” mencerminkan rasa putus asa ketika kita merasa sudah terlalu jauh dari harapan dan kebahagiaan. Istilah “Hallelujah” sering diasosiasikan dengan luapan rasa syukur atau kebahagiaan, jadi ketika dinyatakan bahwa sudah terlambat untuk merasakannya, menunjukkan bahwa seseorang mungkin merasa terjerat dalam silsilah kesedihan dan kehilangan. Hal ini mengajak kita untuk merenungkan apakah kita telah melewatkan terlalu banyak kesempatan untuk bersyukur dan merayakan hidup kita. Dalam dunia yang terus bergerak cepat, seringkali kita lupa untuk menghargai momen-momen kecil yang membawa kebahagiaan. Mungkin, lirik ini menjadi pengingat bagi kita untuk tidak biarkan waktu berlalu tanpa mengakui dan merayakan keindahan hidup, agar tidak menjadi “terlambat” dalam merasakan kebahagiaan.
Dalam bait selanjutnya, pertanyaan-pertanyaan tentang bagaimana rasanya makan sendirian dan bagaimana menari tanpa menggenggam seseorang, menunjukkan kejenuhan dan kesepian yang mendalam. Ini menggambarkan betapa pentingnya kehadiran orang lain dalam hidup kita untuk membuat pengalaman sehari-hari menjadi lebih berarti. Hidup sendirian, meskipun mungkin terlihat menyenangkan bagi sebagian orang, bisa jadi sangat menyiksa ketika kita tidak memiliki ikatan emosional yang kuat dengan orang lain. Lirik ini mengingatkan kita bahwa hubungan adalah elemen penting dalam menciptakan kebahagiaan dan makna. Kita sering kali mengabaikan pentingnya hubungan sosial, dan lirik ini menjadi pengingat untuk lebih menghargai orang-orang di sekitar kita dan menjalin koneksi yang berarti.
Terakhir, refleksi pada perubahan dan kesulitan yang dihadapi dalam hidup menciptakan nuansa melankolis yang mendalam di dalam lirik. Ketidakmampuan untuk mengubah diri atau situasi yang ada, meskipun telah berusaha keras, menyoroti realitas pahit bahwa tidak semua hal dapat kita kontrol. Ketika kita mencoba untuk mengubah diri kita sendiri tetapi tetap merasakan kesakitan yang sama, kita mungkin mulai merasa putus asa. Lirik ini bisa diinterpretasikan sebagai ajakan untuk menerima siapa diri kita dan situasi yang kita hadapi, sambil tetap berusaha untuk terus bergerak maju. Dalam perjalanan hidup, kita akan menemukan bahwa penerimaan dan keberanian untuk membuka diri pada orang lain adalah langkah penting menuju penyembuhan dan kebahagiaan. Lirik ini mengajak kita untuk tidak hanya merenungkan kesedihan kita, tetapi juga untuk mencari cara kembali ke perjalanan kita menuju kebahagiaan yang lebih cerah dan penuh makna.
3. Profile Singkat Boyzone
Boyzone adalah sebuah boyband asal Irlandia yang dibentuk pada tahun 1993. Grup ini terdiri dari anggota Ronan Keating, Mikey Graham, Keith Duffy, Shane Lynch, dan Stephen Gately. Mereka dikenal karena suara harmonis yang kuat dan penampilan yang menawan, yang menjadikan mereka salah satu boyband paling terkenal di tahun 1990-an dan awal 2000-an. Boyzone berhasil meraih kesuksesan internasional dengan menjual jutaan album di seluruh dunia dan mendapatkan berbagai penghargaan musik.
Beberapa lagu hits Boyzone yang terkenal antara lain “No Matter What,” “Picture of You,” dan “Love Me for a Reason.” “No Matter What,” yang ditulis oleh Andrew Lloyd Webber dan Jim Steinman, menjadi salah satu lagu terpopuler mereka dan merupakan lagu tema dari musikal “Whistle Down the Wind.” “Picture of You” adalah balada yang menceritakan tentang cinta dan kerinduan, sementara “Love Me for a Reason” menunjukkan perasaan cinta yang tulus dan kekuatan emosional. Lagu-lagu ini sering mencerminkan tema cinta dan persahabatan, yang menjadi daya tarik utama bagi para penggemar mereka.
Ciri khas Boyzone terletak pada harmoni vokal yang luar biasa dan kemampuan mereka untuk menyampaikan emosi dalam setiap penampilan. Setiap anggota memiliki karakter vokal yang unik, namun ketika digabungkan, mereka menciptakan suara yang harmonis dan memukau. Selain itu, penampilan panggung mereka yang energik dan karisma masing-masing anggota juga menjadi daya tarik tersendiri bagi para penggemar. Boyzone dikenal akan kehadiran mereka yang hangat dan mampu berinteraksi dengan penggemar, menjadikan pengalaman menonton mereka sangat menyenangkan.
Setelah membaca lirik dan makna dari lagu Too Late For Hallelujah yang dinyanyikan oleh Boyzone, semoga kamu bisa lebih menikmati Too Late For Hallelujah setiap kali mendengarkannya.
Follow UpBeat.ID untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow
Instagram & X
Tinggalkan Balasan