Sedang mencari lirik lagu Sugih Tanpo Bondo dari Eny Sagita? Anda sudah berada di tempat yang tepat! Di artikel UpBeat.ID ini, Anda bisa menemukan lirik lengkapnya sekaligus menikmati ulasan menarik tentang lagu ini. Jangan lupa untuk membaca sampai akhir, ya, agar tidak ketinggalan informasi penting lainnya!
1. Lirik Lagu
Sugih tanpo bondo
Digdoyo tanpo aji
Nrimah mawi pasrah
Sepi pamrih tebih ajrih
Sepi pamrih tebih ajrih
Sugih tanpo bondo, digdoyo tanpo aji
Trimah mawi pasrah, sepi pamrih tebih ajrih
Sugih tanpo bondo, digdoyo tanpo aji
Trimah mawi pasrah, sepi pamrih tebih ajrih
Langgeng tanpo susah, tanpo seneng
Anteng mantheng sugeng jeneng
Langgeng tanpo susah, tanpo seneng
Anteng mantheng sugeng jeneng
Sugih tanpo bondo, digdoyo tanpo aji
Trimah mawi pasrah, sepi pamrih tebih ajrih
Sugih tanpo bondo, digdoyo tanpo aji
Trimah mawi pasrah, sepi pamrih tebih ajrih
Langgeng tanpo susah, tanpo seneng
Anteng mantheng sugeng jeneng
Langgeng tanpo susah, tanpo seneng
Anteng mantheng sugeng jeneng
Langgeng tanpo susah, tanpo seneng
Anteng mantheng sugeng jeneng
Langgeng tanpo susah, tanpo seneng
Anteng mantheng sugeng jeneng
2. Makna dari lagu Sugih Tanpo Bondo
Makna terjemahan dari lagu “Sugih Tanpo Bondo” yang dinyanyikan oleh Eny Sagita mencerminkan suatu pandangan hidup yang sederhana namun kaya makna. Dalam liriknya, terdapat pengulangan frasa “sugih tanpo bondo” yang secara harfiah berarti ‘kaya tanpa harta’. Hal ini menggambarkan suatu keadaan di mana seseorang bisa merasa kaya tidak hanya dari segi materi, tetapi juga dari segi spiritual dan emosional. Pemahaman ini bisa diartikan sebagai pentingnya nilai-nilai dalam hidup, seperti kebahagiaan, kedamaian, dan rasa syukur, di atas segala hal yang bersifat materi. Lirik ini mengajak kita untuk merenungkan apa sebenarnya yang membuat hidup kita kaya dan bermakna. Bukankah kebahagiaan sejati itu bukan hanya ditentukan oleh seberapa banyak harta yang kita miliki, tetapi juga oleh seberapa banyak kasih sayang, kebersamaan, dan pengalaman yang kita jalani?
Selanjutnya, dalam lirik “digdoyo tanpo aji,” terdapat pesan bahwa ada banyak hal dalam hidup yang berharga tetapi tidak memiliki nilai ekonomi. Digdoyo dapat diartikan sebagai keadaan yang prima atau baik, dan aji berarti nilai. Maka dari itu, kalimat ini mengajak kita untuk melihat keindahan-keindahan dalam hidup yang sering kali tidak terukur dengan uang. Misalnya, hubungan baik dengan orang-orang terkasih, rasa syukur terhadap apa yang kita miliki, dan pengalaman-pengalaman berharga yang membentuk diri kita. Dalam kehidupan sehari-hari, kita sering terjebak dalam pola pikir materialistis yang bisa membuat kita lupa untuk menghargai hal-hal kecil yang sebenarnya sangat berarti. Lagu ini adalah pengingat bahwa kekayaan sejati terletak pada pengalaman hidup dan hubungan yang kita jalin dengan orang-orang di sekitar kita.
Ketika mendengarkan lagu ini, bagian “trimah mawi pasrah” menjadi poin penting lainnya. Trimah berarti menerima, sementara mawi pasrah menunjukkan bahwa kita harus belajar untuk berserah pada takdir. Pesan ini menekankan pentingnya penerimaan dalam hidup, bahkan ketika segala sesuatunya tidak berjalan sesuai harapan. Hidup memang seringkali penuh dengan tantangan dan rintangan, dan belajar untuk menerima kenyataan adalah langkah penting menuju kedamaian batin. Dalam konteks ini, lagu ini mengajak kamu untuk tidak terlalu membebani diri dengan ekspektasi-ekspektasi tinggi yang justru bisa menyakiti diri sendiri. Mengambil sikap pasrah bukan berarti menyerah, tetapi lebih pada menerima kenyataan dan berusaha untuk melakukan yang terbaik dalam setiap situasi yang ada.
Lebih lanjut, frasa “sepi pamrih tebih ajrih” menunjukkan konsep memberi tanpa mengharapkan imbalan. Sepi pamrih berarti tidak memiliki pamrih atau niat untuk mendapatkan balasan, sementara ajrih berarti takut. Dalam banyak budaya, terutama dalam ajaran spiritual, memberi dengan tulus dianggap sebagai tindakan mulia yang membawa kebahagiaan tidak hanya bagi penerima, tetapi juga bagi pemberi. Lagu ini mendorong kita untuk berbuat baik tanpa menghitung untung rugi. Ketulusan dalam berbuat baik kepada orang lain merupakan salah satu kualitas yang akan membawa seseorang pada keberkahan hidup yang hakiki. Ketika kamu bisa memberikan cinta dan kebaikan tanpa ekspektasi, otomatis kamu akan merasakan kebahagiaan yang lebih dalam dan mampu menciptakan hubungan yang lebih sehat dengan orang di sekitar.
Akhirnya, lirik “langgeng tanpo susah, tanpo seneng” mengisyaratkan bahwa dalam hidup ini ada pergeseran antara kesedihan dan kebahagiaan yang menjadi bagian alami dari perjalanan hidup kita. “Langgeng” berarti abadi, dan lirik ini mengajak kita untuk berpikir bahwa semua perasaan yang kita alami, baik suka maupun duka, adalah sementara. Dalam konteks ini, penting bagi kita untuk memahami bahwa tidak ada keadaan yang permanen. Kedamaian dan kebahagiaan sejati muncul ketika kita bisa menerima segala sesuatu yang datang dalam hidup, tanpa terjebak dalam kesedihan yang berkepanjangan atau kebahagiaan yang membuat kita lalai. Lagu ini menjadi pengingat bahwa hidup adalah perjalanan yang harus kita nikmati, dengan segala suka dan dukanya, dan bahwa kebahagiaan sejati adalah ketika kita bisa menemukan keseimbangan di antara keduanya. Dengan pemahaman ini, kita diharapkan bisa menjalani hidup dengan lebih penuh makna dan kesyukuran.
3. Profile Singkat Eny Sagita
Eny Sagita adalah seorang penyanyi dangdut yang berasal dari Indonesia. Ia dikenal karena suara merdunya yang khas dan kemampuan artistiknya yang mampu menarik perhatian banyak penggemar musik. Dengan karier yang terus berkembang, Eny telah menjadi salah satu ikon dalam industri musik dangdut dan sering tampil di berbagai acara musik di tanah air. Kehadirannya di dunia hiburan semakin kuat dengan berbagai pencapaian dan penghargaan yang diraih selama berkarier.
Beberapa lagu hits Eny Sagita antara lain “Bidadari Surga”, “Kau Yang Ku Cinta”, dan “Satu Cinta”. “Bidadari Surga” menjadi salah satu lagu yang sangat populer di kalangan penggemar dangdut karena melodi yang mudah diingat dan liriknya yang menyentuh tentang cinta yang tulus. “Kau Yang Ku Cinta” juga tidak kalah menarik, mengisahkan tentang pengharapan dan perasaan cinta yang mendalam. Sementara itu, “Satu Cinta” menunjukkan kekuatan vokal Eny dan kemampuannya dalam menyampaikan emosi melalui lagu, menjadikannya semakin dicintai oleh para pendengar.
Ciri khas Eny Sagita terletak pada suaranya yang berkarakter dan penampilannya yang energik di panggung. Ia terkenal dengan gaya berpakaian yang anggun, seringkali mengusung busana tradisional yang dipadukan dengan sentuhan modern. Selain itu, Eny juga memiliki kemampuan untuk berinteraksi dengan penonton, menciptakan suasana yang hangat dan akrab selama penampilannya. Semua elemen ini menjadikan Eny Sagita tidak hanya sekadar penyanyi, tetapi juga entertainer yang menghibur dan menginspirasi banyak orang.
Setelah membaca lirik dan makna dari lagu Sugih Tanpo Bondo yang dinyanyikan oleh Eny Sagita, semoga kamu bisa lebih menikmati Sugih Tanpo Bondo setiap kali mendengarkannya.
Follow UpBeat.ID untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow
Instagram & X
Tinggalkan Balasan