Sedang mencari lirik lagu Jaman Sak Iki dari Arif Citenx? Anda sudah berada di tempat yang tepat! Di artikel UpBeat.ID ini, Anda bisa menemukan lirik lengkapnya sekaligus menikmati ulasan menarik tentang lagu ini. Jangan lupa untuk membaca sampai akhir, ya, agar tidak ketinggalan informasi penting lainnya!
1. Lirik Lagu
Sak iki wes lumrah
Wong wedok sing nggolek nafkah
Gawe video seksi
Retinge nben rodok munggah
Goyang nggo narik gairah
Pokok viral ra masalah
Dagangane laris
Bagian ngurir urusane papah
Uwes tuwo tuwo
Podo seneng selfi
Diunggah ning facebook
Instagram lan story
Njur ngenteni komen
Do sibuk mbalesi
Anake nangis
Njalok susu disemayani
Jaman sak iki wes dadi tradisi
Nduwe masalah do diuploadti ning fb
Malah do nduduhne gobloke sing ra mari mari
Kejebak masalah tambah urusan polisi
Nom noman sak iki yen pacaran kudu diambungi
Yen ditolak jare pacare ora nyayangi
Ra mikir resikone, pokok seneng pikir mburi
Mengko lek wes meteng, jebule ra gelem ngrabi
Jaman sak iki wes dadi tradisi
Kumpul karo konco wes ra gelem nguwasi
Teko salaman njur langsung do selfi
Njegigisi hp, mbales komen lali njagongi
Sholli wasallim daiman ‘alahmada
Sholli wasallim daiman ‘alahmada
Wal ali wal ashabi man qod wahada
Wal ali wal ashabi man qod wahada
2. Makna dari lagu Jaman Sak Iki
Di zaman sekarang, hal yang biasa terjadi adalah perempuan yang mencari nafkah dengan cara membuat video seksi. Mereka melakukannya demi meningkatkan penghasilannya. Mereka menggoyang tubuhnya untuk menarik perhatian orang, yang penting bisa viral dan dagangannya laris. Sementara itu, urusan mengurus rumah dan anak diserahkan kepada suami.
Tak hanya perempuan, kaum tua juga ikut-ikutan senang berswafoto dan mengunggahnya ke media sosial seperti Facebook, Instagram, dan Story. Mereka sibuk membalas komentar yang masuk, sementara anak mereka menangis dan meminta susu. Mereka lupa mengurus anak karena terlalu sibuk dengan media sosial.
Pada masa ini, menjadi sebuah kebiasaan untuk mengunggah masalah pribadi di Facebook. Bahkan, mereka justru menyalahkan orang lain atas kebodohan mereka sendiri. Hal ini dapat memicu masalah yang lebih besar, seperti melibatkan pihak kepolisian.
Kaum muda saat ini juga memiliki kebiasaan baru dalam berpacaran, yaitu harus selalu diawasi. Jika ditolak, mereka akan menganggap pacarnya tidak menyayangi mereka. Mereka tidak memikirkan risiko yang ada, yang penting senang dulu. Padahal, jika nanti hamil, pihak laki-laki biasanya tidak mau bertanggung jawab.
Berkumpul dengan teman-teman pun tak lagi bisa dinikmati dengan tenang. Begitu bertemu, mereka langsung berswafoto dan asyik bermain ponsel, membalas komentar dan melupakan tujuan awal berkumpul. Mereka lupa berinteraksi secara langsung dan lebih fokus pada dunia maya.
3. Profile Singkat Arif Citenx
Arif Citenx adalah penyanyi asal Indonesia yang dikenal dengan lagu-lagunya yang bergenre pop dan dangdut. Ia lahir di Cianjur, Jawa Barat, pada tahun 1997. Arif mengawali karier musiknya sejak masih duduk di bangku sekolah menengah atas.
Beberapa lagu hits Arif Citenx antara lain:
– “Cinta Luar Biasa”: Lagu ini bercerita tentang seseorang yang jatuh cinta pada orang yang luar biasa. Lagu ini menjadi sangat populer dan berhasil membawa nama Arif Citenx ke kancah musik nasional.
– “Jangan Kau Sakiti”: Lagu ini bercerita tentang seseorang yang terluka karena cinta. Lagu ini juga menjadi salah satu lagu yang paling populer dari Arif Citenx.
– “Ala Bib Ala Bob”: Lagu ini bergenre dangdut dan bercerita tentang seseorang yang sedang jatuh cinta. Lagu ini menjadi populer karena liriknya yang mudah diingat dan musiknya yang catchy.
Ciri khas Arif Citenx adalah suaranya yang merdu dan kemampuannya dalam membawakan lagu-lagu dengan penuh penghayatan. Ia juga dikenal dengan penampilannya yang sederhana dan dekat dengan penggemarnya.
Setelah membaca lirik dan makna dari lagu Jaman Sak Iki yang dinyanyikan oleh Arif Citenx, semoga kamu bisa lebih menikmati Jaman Sak Iki setiap kali mendengarkannya.
Follow UpBeat.ID untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow
Instagram &
X
Tinggalkan Balasan