Sedang mencari lirik lagu Tak Antem Watu dari Nella Kharisma? Anda sudah berada di tempat yang tepat! Di artikel UpBeat.ID ini, Anda bisa menemukan lirik lengkapnya sekaligus menikmati ulasan menarik tentang lagu ini. Jangan lupa untuk membaca sampai akhir, ya, agar tidak ketinggalan informasi penting lainnya!
1. Lirik Lagu
Ning alun-alun belambangan
Aku weruh koe gandengan tangan
Kok tego ngelarani atiku
Banyu moto netes ning pipi
Padahal cinta iki nganti mati
Kok tegone koe ra eling janji-janji
Janji-janji bakal setia sampek mati
Tapi nyatane mbok gawe loro
Pengen tak antem watu raimu iku
Pengen tak cepit kayu anumu iku
Ben ora iso ngguyu gawe nambani loro atiku
Pengen tak antem watu raimu iku
Pengen tak cepit kayu anumu iku
Ben ora iso ngentok rapati-pati dolanan wong ayu
Ning alun-alun belambangan
Aku weruh koe gandengan tangan
Kok tego ngelarani atiku
Banyu moto netes ning pipi
Padahal cinta iki nganti mati
Kok tegone koe ra eling janji-janji
Janji-janji bakal setia sampek mati
Tapi nyatane mbok gawe loro
Pengen tak antem watu raimu iku, pengen tak cepit kayu anumu iku
Ben ora iso ngguyu gawe nambani loro atiku
Pengen tak antem watu raimu iku, pengen tak cepit kayu anumu iku
Ben ora iso ngentok rapati-pati dolanan wong ayu
Pengen tak antem watu raimu iku, pengen tak cepit kayu anumu iku
Ben ora iso ngguyu gawe nambani loro atiku
Pengen tak antem watu raimu iku, pengen tak cepit kayu anumu iku
Ben ora iso ngentok rapati-pati dolanan wong ayu
Pengen tak antem watu raimu iku, pengen tak cepit kayu anumu iku
Ben ora iso ngguyu gawe nambani loro atiku
Pengen tak antem watu raimu iku, pengen tak cepit kayu anumu iku
Ben ora iso ngentok rapati-pati dolanan wong ayu
2. Makna dari lagu Tak Antem Watu
Makna dari lirik lagu “Tak Antem Watu” yang dinyanyikan oleh Nella Kharisma sangatlah mendalam dan menyentuh, menggambarkan emosi yang kompleks dari seseorang yang merasakan sakit hati akibat pengkhianatan cinta. Dalam liriknya, terdapat ungkapan rasa sakit yang mendalam ketika melihat orang yang dicintai bergandengan tangan dengan orang lain. Pandangan ini menunjukkan betapa dalamnya perasaan cinta yang dialami dan seberapa besar harapan yang pernah ada. Ketika harapan itu hancur karena pengkhianatan, muncul rasa sakit yang tidak tertahankan, simbolis dengan air mata yang jatuh di pipi. Perasaan ini tentu saja sangat relatable bagi siapa pun yang pernah merasakan sakit hati dalam hubungan.
Lebih jauh lagi, lirik tersebut menunjukkan ketegangan antara cinta dan pengkhianatan. Di satu sisi, ada komitmen yang diucapkan melalui janji-janji setia sampai mati, tapi di sisi lain, kenyataan pahit menunjukkan bahwa janji-janji itu tidak dipenuhi. Hal ini menciptakan kontras yang kuat antara idealisme cinta dan realita yang menyakitkan. Rasa sakit hati ini kemudian bereaksi dalam bentuk keinginan untuk melukai orang yang dianggap telah mengkhianati, menggambarkan rasa frustrasi dan kemarahan yang mendalam. Lagu ini seolah-olah mencerminkan kerinduan untuk mengembalikan keadilan, meskipun dengan cara yang tidak sehat, seperti keinginan untuk “menyentuh” atau “memukul” yang menunjukkan kemarahan terhadap pengkhianatan yang dialami.
Di dalam lirik tersebut, terdapat ungkapan keinginan yang mendalam untuk melupakan rasa sakit yang ditimbulkan oleh cinta yang tak berbalas. Frase “pengen tak cepit kayu anumu iku” bisa diartikan sebagai keinginan untuk menghentikan rasa sakit tersebut, meskipun dengan cara yang kasar. Ini mencerminkan perasaan putus asa untuk menemukan cara mengatasi rasa sakit tanpa benar-benar mampu melakukannya. Cinta yang seharusnya menjadi sumber kebahagiaan malah berubah menjadi sumber penderitaan. Lagu ini menggambarkan konflik batin yang dialami oleh seseorang ketika bertemu dengan cinta yang hancur dan betapa sulitnya melepaskan diri dari ikatan emosional yang menyakitkan.
Selanjutnya, rasa sakit dalam lagu ini diungkapkan dengan sangat jelas melalui lirik yang emosional dan pilihan kata yang tepat. Ada kesan bahwa si pelaku ingin mengatakan bahwa dia tidak ingin lagi merasakan sakit hati, tetapi hal tersebut sangat sulit untuk dilakukan. Air mata yang jatuh mewakili kerinduan dan kesedihan yang mendalam, sementara keinginan untuk “menyentuh” atau “memukul” menggambarkan bagaimana cinta kadang-kadang bisa berubah menjadi kemarahan ketika seseorang merasa dikhianati. Lagu ini mengajak pendengar merenungkan bagaimana cinta bisa berubah menjadi sesuatu yang berbahaya dan menyakitkan, terutama ketika harapan tidak terwujud.
Akhirnya, “Tak Antem Watu” bisa dilihat sebagai sebuah cermin bagi mereka yang merasakan kesedihan dan ngeh tentang pengkhianatan. Melalui liriknya, Nella Kharisma berhasil menyampaikan emosi yang kuat, menggugah pendengar untuk merasa empati dan memahami kompleksitas cinta. Pesan yang tersirat dalam lagu ini adalah bahwa cinta tidak selalu berjalan mulus; terkadang ia membawa luka dan penderitaan. Namun, penting untuk menyadari bahwa meskipun cinta dapat menyebabkan rasa sakit yang mendalam, ada juga pelajaran berharga yang bisa dipetik dari pengalaman tersebut. Dengan demikian, lagu ini tidak hanya menjadi ungkapan rasa sakit, tetapi juga sebuah refleksi atas perjalanan cinta yang penuh liku.
3. Profile Singkat Nella Kharisma
None
Setelah membaca lirik dan makna dari lagu Tak Antem Watu yang dinyanyikan oleh Nella Kharisma, semoga kamu bisa lebih menikmati Tak Antem Watu setiap kali mendengarkannya.
Follow UpBeat.ID untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow
Instagram & X
Tinggalkan Balasan