Lirik Lagu Kangen Band – Picisan Hati

Avatar Adrian Andari
Cover Lirik Lagu Picisan Hati Kangen Band Dan Maknanya


Sedang mencari lirik lagu Picisan Hati dari Kangen Band? Anda sudah berada di tempat yang tepat! Di artikel UpBeat.ID ini, Anda bisa menemukan lirik lengkapnya sekaligus menikmati ulasan menarik tentang lagu ini. Jangan lupa untuk membaca sampai akhir, ya, agar tidak ketinggalan informasi penting lainnya!

1. Lirik Lagu

Waktu tidak terasa setahun telah berlalu
Aku meninggalkanmu
Di tepi kota ini kita telah berjanji
Untuk bertemu lagi

Maafkanlah diriku bila melukaimu
Namun bukan maksudku
Bukalah pintu jiwamu untuk memaafkan aku
Belahan jiwaku

Apa engkau tak merasa di sini aku terluka
Apa engkau tak meraba, mengingatku, aku kecewa

Aku mohon maafkanlah aku jika melupakanmu
Namun di palung hatiku masih tersurat namamu
Aku mohon maafkanlah aku jika mengabaikanmu
Namun di dasar hatiku masih tertulis namamu

Apa engkau tak merasa di sini aku terluka
Apa engkau tak meraba, mengingatku, aku kecewa

Aku mohon maafkanlah aku jika melupakanmu
Namun di palung hatiku masih tersurat namamu
Aku mohon maafkanlah aku jika mengabaikanmu
Namun di dasar hatiku masih tertulis namamu

Aku mohon maafkanlah aku jika melupakanmu
Namun di palung hatiku masih tersurat namamu
Aku mohon maafkanlah aku jika mengabaikanmu
Namun di dasar hatiku masih tertulis namamu

Oooh (maafkan aku) oooh

2. Makna dari lagu Picisan Hati

Lagu “Picisan Hati” oleh Kangen Band mengisahkan tentang perasaan rindu dan penyesalan yang mendalam setelah perpisahan. Dalam liriknya, terdapat ungkapan bahwa waktu berlalu dengan cepat, dan satu tahun yang telah berlalu menjadi pengingat akan janji yang dibuat saat berpisah. Ketika penyanyi mengatakan “waktu tidak terasa setahun telah berlalu,” ini menunjukkan betapa cepatnya waktu berlalu, terutama saat mengingat kenangan dengan orang yang dicintai. Lagu ini memberikan kesan bahwa meskipun satu tahun telah berlalu, perasaan cinta dan kerinduan itu tetap ada, seakan waktu tidak dapat menghapus rasa yang ada di dalam hati. Menyuarakan janji untuk bertemu lagi memperkuat harapan bahwa hubungan tersebut masih ada ruang untuk diperbaiki, meskipun saat ini mereka terpisah.

Selanjutnya, lirik tersebut mengandung permohonan maaf yang tulus. Penyanyi mengakui bahwa mungkin telah melukai orang yang dicintainya, meskipun bukan dengan maksud yang buruk. Dengan kata “maafkanlah diriku bila melukaimu,” terdapat penyesalan mendalam yang mencerminkan kesadaran akan kesalahan yang telah dilakukan. Mengakui kesalahan adalah langkah penting dalam setiap hubungan, dan lagu ini mengekspresikan keinginan untuk diperbaiki dan dipahami oleh orang yang dicintai. Di sini, penyanyi mengajak orang yang dicintai untuk membuka pintu jiwa, yang melambangkan harapan agar sang kekasih mau memaafkan dan menerima kembali. Ini menunjukkan pentingnya komunikasi dalam hubungan, di mana rasa saling pengertian sangat dibutuhkan untuk mengatasi masalah yang ada.

Di bagian berikutnya, lirik mengekspresikan rasa sakit yang dirasakan oleh penyanyi. Dengan kata-kata “apa engkau tak merasa di sini aku terluka,” dia mengekspresikan harapannya agar orang yang dicintai dapat merasakan penderitaan yang dialaminya. Rasa sakit ini bukan hanya karena perpisahan, tetapi juga karena kehilangan kenangan bersama dan perasaan kecewa yang menjalari hati. Penyanyi berharap agar kasih sayang yang pernah ada tidak dilupakan, dan perasaan itu tetap hidup meskipun situasi telah berubah. Ini mencerminkan betapa mendalamnya perasaan cinta yang dialami, di mana keberadaan orang yang dicintai masih terasa meskipun mereka terpisah. Lirik ini mengajak pendengar untuk memahami betapa rumitnya perasaan manusia dalam menghadapi kerinduan dan kehilangan.

Permohonan maaf yang berulang kali dinyatakan dalam lirik menunjukkan betapa besarnya rasa penyesalan yang dialami penyanyi. Dia terus meminta maaf, menegaskan bahwa meskipun ada perasaan kesakitan dan mungkin pengabaian yang dirasakan, nama orang yang dicintainya tetap terukir dalam hatinya. “Di palung hatiku masih tersurat namamu” dan “di dasar hatiku masih tertulis namamu” menunjukkan betapa dalamnya cinta yang tersimpan. Meskipun ada kesalahan dan kekurangan dalam hubungan, rasa cinta itu tidak akan pudar. Ini mencerminkan sisi manusiawi dari penyanyi yang berjuang untuk mengakui kesalahan, meminta maaf, dan berharap agar cinta yang tulus dapat diterima kembali oleh orang yang dicintai. Dalam konteks hubungan, lagu ini menunjukkan pentingnya maaf sebagai jembatan untuk kembali pada saling pengertian.

Akhirnya, lirik diakhiri dengan seruan emosional “oooh (maafkan aku) oooh” yang mengekspresikan harapan dan keinginan yang mendalam untuk mendapatkan pengertian dan pengampunan. Ini adalah puncak dari perasaan yang telah terakumulasi sepanjang lagu, mengekspresikan kerentanan penyanyi yang berharap untuk dibukakan kembali pintu hatinya oleh sang kekasih. Lagu ini tidak hanya sekadar sebuah lagu tentang cinta yang hilang, tetapi juga gambaran kompleks dari perasaan penyesalan, kerinduan, dan harapan untuk rekonsiliasi. Dengan demikian, “Picisan Hati” menjadi cermin bagi banyak orang yang pernah merasakan kehilangan cinta dan bagaimana pentingnya untuk saling memahami, memaafkan, dan berharap untuk menemukan kembali jalan yang pernah terjalin. Lagu ini terus menggugah emosi, mengingatkan kita akan kekuatan cinta yang tidak lekang oleh waktu.

3. Profile Singkat Kangen Band

None

Setelah membaca lirik dan makna dari lagu Picisan Hati yang dinyanyikan oleh Kangen Band, semoga kamu bisa lebih menikmati Picisan Hati setiap kali mendengarkannya.

Follow UpBeat.ID untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow
Instagram & X


Avatar Upbeat

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

id_IDIndonesian