Sedang mencari lirik lagu Wong Tani (Njepat) dari Lek Dahlan? Anda sudah berada di tempat yang tepat! Di artikel UpBeat.ID ini, Anda bisa menemukan lirik lengkapnya sekaligus menikmati ulasan menarik tentang lagu ini. Jangan lupa untuk membaca sampai akhir, ya, agar tidak ketinggalan informasi penting lainnya!
1. Lirik Lagu
Matur nuwun mpun ngramut kanti tekun
Sampek anakmu niki nakale mpun mantun
Ati susah, bandelku biyen parah
Jenengan panasan ning sawah
Kulo malah mbolos sekolah
Gaya uripmu sing duwur
Ora kelingan ibu kerjane mung tandur
Ganti aku sing ngrumat
Kulo mpun insaf, kulo tobat
Bapakku wong tani, ibuku nandur pari
Kudu kuat masio kulite ireng mengkilat
Bapakku wong tani, ibuku nandur pari
Kudu kuat masio bangkekane rasane njepat
Nadyan awak kesel
Kerjo awan bengi tetep mempeng
Kanggo aku anakmu sing bagus dewe
Gaya uripmu sing duwur
Ora kelingan ibu kerjane mung tandur
Ganti aku sing ngrumat
Kulo mpun insaf, kulo tobat
Bapakku wong tani, ibuku nandur pari
Kudu kuat masio kulite ireng mengkilat
Bapakku wong tani, ibuku nandur pari
Kudu kuat masio bangkekane rasane njepat
2. Makna dari lagu Wong Tani (Njepat)
Makna terjemahan lirik lagu “Wong Tani (Njepat)” oleh Lek Dahlan dapat dilihat dari perspektif kehidupan seorang petani dan perjuangan mereka dalam menjalani kehidupan yang penuh tantangan. Dalam lirik tersebut, terdapat ungkapan rasa terima kasih kepada orang tua yang telah bekerja keras untuk membesarkan anak-anak mereka. Matur nuwun, yang berarti terima kasih, menunjukkan penghargaan yang mendalam atas pengorbanan orang tua. Dalam konteks ini, lirik ini tidak hanya berfungsi sebagai ungkapan rasa syukur, tetapi juga sebagai refleksi atas perjalanan hidup yang penuh usaha dan dedikasi. Seorang anak, yang dulunya bolos sekolah dan tidak menghargai usaha orang tua, kini menyadari pentingnya pekerjaan yang dilakukan oleh bapak dan ibunya. Kesadaran ini mencerminkan transformasi dalam diri anak yang telah insaf dan bertekad untuk memperbaiki diri.
Lebih dalam lagi, lirik ini menggambarkan betapa sulitnya kehidupan seorang petani. Mereka harus bekerja siang dan malam meskipun tubuh mereka kelelahan. Ketekunan dan kerja keras menjadi tema utama yang mengalir dalam setiap bait. Bapaknya yang seorang petani dan ibunya yang menanam padi menjadi simbol dari kehidupan yang berat namun penuh makna. Penggambaran tentang kulit yang hitam mengkilat menandakan betapa kerasnya pekerjaan ini, namun di balik itu semua terdapat rasa bangga dan kehormatan. Lirik ini membawa kita untuk menyadari bahwa pekerjaan sebagai petani bukanlah pekerjaan yang remeh, melainkan sebuah pengorbanan yang memerlukan komitmen dan dedikasi. Dengan begitu, lagu ini menekankan pentingnya menghargai pekerjaan orang tua, terutama dalam konteks pertanian yang merupakan tulang punggung kehidupan banyak orang.
Sikap merenung dan introspeksi dalam lirik tersebut menunjukkan adanya perubahan pola pikir dari anak yang dulunya bandel dan malas menjadi anak yang sadar akan tanggung jawab. Ada kalimat yang mengisyaratkan bahwa kini ia ingin menggantikan posisi orang tuanya dan melanjutkan perjuangan mereka. Ini adalah suatu bentuk penghormatan yang mendalam untuk orang tua yang telah berjuang keras. Dengan kata lain, lirik ini menjadi pengingat bagi kita semua tentang pentingnya menghargai jasa orang tua, dan bagaimana seharusnya kita berusaha untuk menjadi penerus yang baik. Manusia memang sering kali lupa akan pengorbanan orang-orang terdekat, dan melalui lagu ini, Lek Dahlan mengajak kita untuk merenungkan kembali arti dari kerja keras dan pengorbanan tersebut, serta bagaimana seharusnya kita meresponsnya dengan tindakan nyata.
Lagu ini juga menyoroti kondisi sosial dan ekonomi yang dihadapi oleh petani. Ketika penyanyi menyebutkan tentang ‘rasane njepat’, dia merujuk pada rasa sakit dan lelah yang dirasakan para petani akibat kondisi kerja yang berat. Masyarakat sering kali hanya melihat hasil dari jerih payah petani, tetapi tidak menyadari proses dan perjuangan yang harus dilalui. Hal ini mengungkapkan pentingnya kesadaran sosial dan empati terhadap mereka yang bekerja di sektor pertanian. Dalam konteks yang lebih luas, lagu ini mengajak pendengar untuk berpikir kritis tentang struktur sosial yang ada, dan bagaimana kita bisa berkontribusi untuk meringankan beban mereka. Dengan demikian, makna yang terkandung dalam lirik “Wong Tani (Njepat)” bukan hanya tentang petani secara individu, tetapi juga tentang perjuangan kolektif yang seharusnya didukung oleh semua pihak.
Akhirnya, lirik ini membawa pesan yang kuat tentang transformasi dan tanggung jawab. Ketika anak mengungkapkan keinginan untuk menggantikan dan merawat, ini menjadi simbol harapan generasi mendatang yang lebih menghargai dan melanjutkan warisan yang telah ditinggalkan. Proses insaf dan tobat yang digambarkan dalam lirik mencerminkan perjalanan pribadi yang penting bagi banyak orang, di mana kita semua dihadapkan pada pilihan untuk baik atau buruk dalam menjalani hidup. Dengan demikian, tema utama dari lagu ini bisa diartikan sebagai perjalanan menuju kesadaran dan pengertian akan pentingnya keberadaan orang tua serta pekerjaan mereka. Dengan melibatkan emosi dan narasi yang mendalam, Lek Dahlan menyajikan sebuah karya yang tidak hanya menghibur, tetapi juga mendidik dan menumbuhkan rasa empati di kalangan pendengar, menjadikannya relevan bagi siapa saja yang mendengarnya.
3. Profile Singkat Lek Dahlan
Lek Dahlan adalah seorang penyanyi dan pencipta lagu yang dikenal luas di Indonesia. Dengan suara yang khas dan gaya penampilan yang menarik, ia berhasil mencuri perhatian banyak penggemar musik tanah air. Kehadirannya di industri musik seringkali diwarnai dengan lirik-lirik yang menyentuh dan tema yang relevan dengan kehidupan sehari-hari. Lek Dahlan lahir dan dibesarkan di sebuah kota kecil, dan sejak kecil ia sudah menunjukkan minat yang besar terhadap musik, terutama lagu-lagu tradisional dan pop.
Beberapa lagu hits yang diciptakan oleh Lek Dahlan antara lain “Cinta Sejati,” “Senyum Terindah,” dan “Langit Biru.” Lagu “Cinta Sejati” menceritakan tentang cinta yang abadi dan ketulusan perasaan, sementara “Senyum Terindah” merupakan ungkapan rasa syukur atas kehadiran orang yang dicintai. Di sisi lain, “Langit Biru” menyampaikan pesan tentang harapan dan kebangkitan, menggunakan metafora langit yang cerah sebagai simbol masa depan yang lebih baik. Setiap lagu ditulis dengan lirik yang puitis dan melodi yang mudah diingat, menjadikannya mudah diterima oleh berbagai kalangan.
Ciri khas Lek Dahlan terletak pada penulisan liriknya yang mendalam dan emotif, serta suara yang mampu membangkitkan perasaan pendengar. Ia juga sering menampilkan elemen budaya lokal dalam karya-karyanya, yang membuat musiknya memiliki nuansa yang khas dan berbeda. Gaya penampilannya yang energik dan karismatik di atas panggung selalu berhasil menarik perhatian penonton. Selain itu, Lek Dahlan juga dikenal karena kepeduliannya terhadap isu-isu sosial, yang sering kali menjadi inspirasi dalam proses penciptaan lagu-lagunya.
Setelah membaca lirik dan makna dari lagu Wong Tani (Njepat) yang dinyanyikan oleh Lek Dahlan, semoga kamu bisa lebih menikmati Wong Tani (Njepat) setiap kali mendengarkannya.
Follow UpBeat.ID untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow
Instagram & X
Tinggalkan Balasan