Sedang mencari lirik lagu Tepi Sungai Yang Kering dari Melly Gouslaw? Anda sudah berada di tempat yang tepat! Di artikel UpBeat.ID ini, Anda bisa menemukan lirik lengkapnya sekaligus menikmati ulasan menarik tentang lagu ini. Jangan lupa untuk membaca sampai akhir, ya, agar tidak ketinggalan informasi penting lainnya!
1. Lirik Lagu
Tepi sungai yang kering – melly gouslaw
Jalan setapak
Yang sering aku lalui
Penat wajahku menanti
Hilang yang ini
Tak bisa pungkiri
Jika terus kuulangi
Sampai lelah hati
Yang ada hanya dirimu
Tepi sungai yang kering
Riak air tak nampak
Sekering hatiku menanti dirimu
Nampaklah kau disini
Ku hanya ingin jumpa
Kalau perkenalan kita belum ada
Ku terpikat
2. Makna dari lagu Tepi Sungai Yang Kering
Dalam lagu “Tepi Sungai Yang Kering” yang ditulis oleh Melly Gouslaw, terdapat sebuah ungkapan emosi yang mendalam tentang kerinduan dan penantian yang tidak pernah berujung. Lirik yang diungkapkan mencerminkan betapa seseorang merasa terjebak dalam rutinitas yang melelahkan, di mana jalan setapak yang sering dilalui menjadi simbol perjalanan hidup yang monoton dan penuh harapan. Penantian ini digambarkan dengan jelas melalui gambaran bahwa, meskipun wajahnya penat menanti, harapan untuk bertemu dengan orang yang dicintai tetap ada. Ini menunjukkan betapa kuatnya rasa cinta dan kerinduan yang ada dalam diri seseorang, meskipun situasi tidak mendukung.
Selanjutnya, lirik ini melanjutkan untuk mengekspresikan rasa sakit dari penantian yang semakin dalam. Di dalamnya terdapat pernyataan bahwa melanjutkan penantian ini terasa melelahkan, dan hati terasa lelah karena terus-menerus berharap akan kehadiran orang yang dicintai. Ketidakpastian adalah tema yang kuat di sini; penantian yang berkepanjangan dapat menguras emosi dan jiwa seseorang. Ketika hati hanya bisa berharap dan menunggu, maka keringnya tepi sungai menjadi ilustrasi yang sempurna untuk menggambarkan kebuntuan dan kelesuan. Ini seolah menunjukkan bahwa cinta yang tidak terbalas atau tidak terjalin bisa membuat seseorang merasa sepi dan hampa, seperti sungai tanpa air.
Dalam lirik selanjutnya, ada pernyataan yang menyiratkan bahwa, meski penantian terasa menyakitkan, ada harapan untuk pertemuan. Penyanyi tampaknya ingin menekankan bahwa kehadiran orang yang dicintai adalah satu-satunya harapan yang mampu menghidupkan kembali semangat dalam hidupnya. Hal ini memberikan gambaran bahwa cinta adalah sumber kehidupan yang penting dan sangat berarti. Dengan adanya pertemuan, harapan akan terlahir kembali, meskipun mereka belum pernah berkenalan sebelumnya. Ini menggambarkan keyakinan bahwa cinta sejati bisa muncul dalam keadaan yang paling tidak terduga sekalipun, dan seseorang bisa menemukan cinta yang tulus meskipun tidak pernah mengenalnya sebelumnya.
Penting juga untuk melihat bahwa lagu ini tidak hanya berfokus pada penantian, tetapi juga menggambarkan keindahan dalam kerinduan itu sendiri. Kerinduan sering kali menjadi inspirasi dan motivasi dalam kehidupan sehari-hari, bahkan ketika menunggu terasa berat. Dalam penantian ini, terdapat keindahan yang kelembutan emosional yang rupanya membuat penantian itu layak untuk dijalani. Di sini, ada nuansa harapan yang jelas, walaupun semua terlihat kering dan sepi pada awalnya. Setiap momen dalam penantian menjadi berharga, seolah-olah setiap langkah yang diambil mendekatkan pada tujuan yang diinginkan yaitu pertemuan dengan orang yang dicintai.
Akhirnya, “Tepi Sungai Yang Kering” dapat dilihat sebagai sebuah refleksi tentang cinta dan penantian yang menjadi bagian penting dari kehidupan. Lagu ini menunjukkan bahwa meskipun situasi mungkin terasa sulit dan menyakitkan, harapan akan cinta dapat memberikan kekuatan untuk terus maju. Dengan semua elemen ini, lagu ini mengajak pendengar untuk merenungkan nilai dari penantian dan keindahan yang bisa ditemukan dalam kerinduan. Liriknya menyiratkan bahwa setiap orang memiliki tepi sungai mereka sendiri yang kering, dan bahwa penantian yang kita alami, meskipun penuh tantangan, dapat menjadi bagian penting dari perjalanan menuju cinta yang sejati. Ini adalah pengingat bahwa cinta, meskipun terkadang tidak terjangkau, tetap memiliki kekuatan untuk mengubah hidup seseorang.
3. Profile Singkat Melly Gouslaw
Melly Goeslaw adalah seorang penyanyi, penulis lagu, dan produser musik asal Indonesia yang lahir pada 7 Januari 1974 di Jakarta. Ia dikenal luas sebagai salah satu musisi terkemuka di Indonesia dengan suara yang khas dan kemampuan menciptakan lagu yang menyentuh hati. Selain berkarir sebagai penyanyi solo, Melly juga aktif dalam proyek musik lainnya dan sering berkolaborasi dengan berbagai artis. Karirnya di industri musik dimulai sejak pertengahan 1990-an dan telah menghasilkan banyak karya yang mendapat perhatian luas dari masyarakat.
Beberapa lagu hits Melly Goeslaw antara lain “Bunda”, “Gantung”, dan “Cinta yang Terakhir”. Lagu “Bunda” merupakan sebuah tribute yang menyentuh kepada sosok ibu, menggambarkan kasih sayang yang mendalam dan rasa syukur. Sedangkan “Gantung” bercerita tentang perasaan rindu dan ketidakpastian dalam cinta, yang sangat relatable bagi banyak orang. Lagu “Cinta yang Terakhir” juga memiliki tema yang sama, menggambarkan harapan dan keinginan dalam sebuah hubungan. Melly dikenal dengan lirik-liriknya yang emosional dan melodinya yang catchy, menjadikannya mudah diingat oleh pendengar.
Ciri khas Melly Goeslaw terletak pada gaya vokalnya yang lembut dan khas, serta kemampuannya dalam menciptakan melodi yang sederhana namun sangat menyentuh. Selain itu, ia sering mengangkat tema tema cinta dan keluarga dalam lirik-liriknya, menjadikannya dekat dengan pendengar. Melly juga dikenal dengan penampilannya yang anggun dan gaya berpakaian yang sederhana namun elegan, mencerminkan kepribadiannya yang ramah dan bersahaja.
Setelah membaca lirik dan makna dari lagu Tepi Sungai Yang Kering yang dinyanyikan oleh Melly Gouslaw, semoga kamu bisa lebih menikmati Tepi Sungai Yang Kering setiap kali mendengarkannya.
Follow UpBeat.ID untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow
Instagram & X
Tinggalkan Balasan