Sedang mencari lirik lagu Don’t Tell Me dari Air Supply? Anda sudah berada di tempat yang tepat! Di artikel UpBeat.ID ini, Anda bisa menemukan lirik lengkapnya sekaligus menikmati ulasan menarik tentang lagu ini. Jangan lupa untuk membaca sampai akhir, ya, agar tidak ketinggalan informasi penting lainnya!
1. Lirik Lagu
You were late last night, the candle burned so low
And in my darkest hour i knew you had to go
Did he hold you like i held you once before
Is there someone else that loves you even more
Don’t tell me
Standing face to face the words just fall away
But in my loneliness i knew just what to say
Did he touch you where i touched you long ago
Please don’t answer, i don’t really want to know
So don’t tell me
Don’t tell me
Don’t tell me
Don’t tell me
Don’t tell me
I have no more to give you
I have no room to share
I know the road i follow going nowhere
Don’t tell me
Don’t tell me
Don’t tell me
Should i close my eyes and say i’m giving up
Can we compromise the darker side of love
Did he hold you like i held you once before
Since i lost your love i need you even more
Don’t tell me lies
I have no more to give you
I have no room to share
I know the road i follow going nowhere
Don’t tell me
Don’t tell me
Don’t tell me
Don’t tell me
Don’t tell me
2. Makna dari lagu Don’t Tell Me
Makna terjemahan lirik lagu “Don’t Tell Me” oleh Air Supply menggambarkan perasaan sakit hati dan kerinduan seseorang yang ditinggalkan oleh orang yang dicintainya. Dalam bait pertama, kita dapat merasakan kesedihan yang mendalam ketika orang yang dicintai datang terlambat. Api lilin yang menyala rendah menjadi simbol dari harapan yang memudar dan kehadiran yang tidak lagi penuh. Dalam waktu-waktu tersulit, ia menyadari bahwa ada saat-saat ketika mereka harus berpisah, meskipun itu sangat menyakitkan. Pertanyaan yang muncul dalam benaknya adalah apakah cinta yang baru dapat menggantikan cinta yang pernah ada. Rasa cemburu dan ketidakpastian menghantuinya, dan ia berharap bahwa orang yang dicintainya tidak menemukan cinta yang lebih dalam dari yang ia tawarkan.
Selanjutnya, lirik ini menggambarkan situasi emosional yang sangat kuat ketika dua orang bertemu lagi setelah perpisahan. Dalam keadaan ini, kata-kata seolah sulit untuk diucapkan, tetapi perasaan kesepian menghantuinya. Ia tahu apa yang ingin disampaikan, namun ada ketakutan untuk mengungkapkan kebenaran yang menyakitkan. Pertanyaan terus berputar di kepalanya, terutama tentang kenangan masa lalu ketika mereka bersama. Ia bertanya-tanya apakah orang lain bisa memberikan sentuhan yang sama atau lebih, namun di dalam hati, ia berharap agar semua pertanyaan itu tidak terjawab. Keengganannya untuk mendengar jawaban mencerminkan betapa dalamnya perasaannya; ia lebih memilih untuk hidup dalam ketidakpastian daripada mengetahui kebenaran yang bisa menghancurkannya lebih jauh.
Lagu ini terus mengeksplorasi tema kehilangan dan ketidakberdayaan. Dalam bait yang lain, disampaikan bahwa ia merasa tidak memiliki lagi apa-apa untuk diberikan. Kehampaan ini mencerminkan rasa kehilangan cinta yang begitu besar. Ia menyadari bahwa jalan yang ia lalui seakan membawa ke arah yang tidak jelas, tanpa tujuan. Rasa putus asa makin mendalam, seolah ia sedang menjalani perjalanan yang sia-sia. Pertanyaannya muncul kembali: haruskah ia menutup matanya dan menyerah? Dalam perasaan yang campur aduk ini, ada harapan bahwa cinta bisa menjadi sesuatu yang bisa diperbaiki, tetapi pada saat yang sama, ada keraguan akan kemungkinan tersebut. Cinta kadang bisa menjadi sisi gelap yang sulit dicapai, dan ia merasakan beban tersebut semakin berat untuk dipikul.
Ketika berbicara tentang perpisahan, ia mempertanyakan apakah ada kemungkinan untuk mencapai kompromi. Pertanyaan ini mencerminkan kerinduan untuk menghidupkan kembali hubungan yang telah hilang, tetapi disertai dengan rasa takut akan kenyataan. Setiap pertanyaan tentang masa lalu membangkitkan kenangan indah yang semakin sulit dilupakan. Hilangnya cinta menjadikannya semakin merindukan orang tersebut. Ungkapan “Don’t tell me lies” menunjukkan bahwa ia lebih memilih kebenaran, meskipun itu menyakitkan. Ia ingin jujur tentang perasaannya, namun ia juga sadar bahwa kenyataan bisa menjadi sangat pahit. Dalam kekosongan emosional ini, ketidakpastian tentang cinta yang hilang dan keinginan untuk kembali menemukan kebahagiaan menjadi bagian utama dari lirik ini.
Akhirnya, inti dari lagu ini adalah sebuah perjuangan yang dalam menghadapi realitas kehilangan. Dalam setiap pengulangan “Don’t tell me,” terdapat rasa harapan yang gelap dan keputusasaan yang bersamaan. Ia berjuang untuk menerima kenyataan bahwa segalanya mungkin tidak akan pernah sama lagi. Namun, di balik semua rasa sakit itu, ada kerinduan yang kuat untuk cinta yang tulus. Lagu ini mencerminkan dinamika kompleks dalam hubungan, di mana cinta, kehilangan, dan kerinduan saling terjalin. Setiap lirik mengekspresikan perasaan yang universal, yang dialami oleh setiap orang ketika menghadapi patah hati. Ketegangan emosi ini menjadikan lagu “Don’t Tell Me” sebuah karya yang tidak hanya menyentuh hati, tetapi juga menggugah pemikiran tentang arti cinta dan kehilangan dalam hidup kita.
3. Profile Singkat Air Supply
Air Supply adalah duo musik asal Australia yang terdiri dari Russell Hitchcock dan Graham Russell. Mereka dikenal luas berkat lagu-lagu balada romantis mereka yang mendayu-dayu dan melodi yang mudah diingat. Dibentuk pada tahun 1975, Air Supply telah meraih sukses internasional dan menjadi salah satu grup musik ikonik pada era 1980-an. Dengan gaya vokal yang harmonis dan lirik yang mendalam, mereka telah menciptakan banyak penggemar di seluruh dunia.
Beberapa lagu hits Air Supply yang paling terkenal antara lain “All Out of Love,” “Making Love Out of Nothing at All,” dan “Goodbye.” “All Out of Love” dirilis pada tahun 1980 dan menjadi salah satu balada paling populer mereka, menceritakan tentang kehilangan cinta dan kerinduan yang mendalam. Lagu “Making Love Out of Nothing at All” yang dirilis pada tahun 1983, terkenal dengan melodi yang dramatis dan lirik yang menyentuh, menggambarkan kekuatan cinta yang tak terduga. Sedangkan “Goodbye,” yang dirilis pada tahun 1983, adalah lagu yang memiliki nuansa mendayu-dayu dan tema perpisahan yang emosional, mampu membuat pendengar merasakan kesedihan dalam setiap baitnya.
Ciri khas dari Air Supply terletak pada harmoni vokal mereka yang kuat dan permainan piano yang melodius. Mereka sering menggabungkan elemen rock dengan pop, menciptakan suara yang unik dan mudah dikenali. Selain itu, lirik-lirik yang emosional dan penuh makna menjadi daya tarik tersendiri bagi pendengar, membuat setiap lagu seolah bercerita tentang pengalaman cinta yang universal. Penampilan mereka yang penuh perasaan di atas panggung juga menjadi salah satu alasan mengapa mereka tetap relevan dan dicintai oleh penggemar musik hingga saat ini.
Setelah membaca lirik dan makna dari lagu Don’t Tell Me yang dinyanyikan oleh Air Supply, semoga kamu bisa lebih menikmati Don’t Tell Me setiap kali mendengarkannya.
Follow UpBeat.ID untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow
Instagram & X
Tinggalkan Balasan