Sedang mencari lirik lagu Forgiven dari Alanis Morissette? Anda sudah berada di tempat yang tepat! Di artikel UpBeat.ID ini, Anda bisa menemukan lirik lengkapnya sekaligus menikmati ulasan menarik tentang lagu ini. Jangan lupa untuk membaca sampai akhir, ya, agar tidak ketinggalan informasi penting lainnya!
1. Lirik Lagu
You know how us catholic girls can be
We make up for so much time a little too late
I never forgot it, confusing as it was
No fun with no guilt feelings
The sinners, the saviors, the loverless priests
I’ll see you next sunday
We all had our reasons to be there
We all had a thing or two to learn
We all needed something to cling to
So we did
I sang alleluia in the choir
I confessed my darkest deeds to an envious man
My brothers they never went blind for what they did
But i may as well have
In the name of the father, the skeptic and the son
I had one more stupid question
We all had our reasons to be there
We all had a thing or two to learn
We all needed something to cling to
So we did
What i learned i rejected but i believe again
I will suffer the consequence of this inquisition
If i jump in this fountain, will i be forgiven
We all had our reasons to be there
We all had a thing or two to learn
We all needed something to cling to
So we did
We all had delusions in our head
We all had our minds made up for us
We had to believe in something
So we did
2. Makna dari lagu Forgiven
Menggali makna lirik lagu “Forgiven” oleh Alanis Morissette memberikan kita wawasan tentang pengalaman pribadi dan refleksi yang mendalam terkait dengan keyakinan, penyesalan, dan pencarian pengampunan. Dalam lirik tersebut, Morissette menggambarkan pengalaman seorang perempuan yang dibesarkan dalam lingkungan Katolik, di mana nilai-nilai moral dan pengajaran agama menjadi bagian integral dari kehidupannya. Ada nuansa nostalgia dalam penggambaran ini, di mana ia merujuk kepada bagaimana para gadis Katolik sering kali terjebak dalam ekspektasi dan norma-norma sosial yang mungkin tidak realistis. Dengan pernyataan bahwa mereka “mengganti banyak waktu sedikit terlambat,” Morissette menyoroti bagaimana penyesalan sering muncul ketika seseorang menyadari bahwa mereka telah kehilangan banyak kesempatan untuk menemukan kebahagiaan dan kesenangan sejati dalam hidup mereka karena terjebak dalam rasa bersalah dan penilaian diri.
Selanjutnya, lirik ini juga menunjukkan adanya dualitas dalam kehidupan yang dihadapi banyak orang, terutama dalam konteks agama. Merujuk pada “para pendosa, para penyelamat, dan para imam yang tidak memiliki kekasih,” Morissette menyoroti kompleksitas moral yang ada dalam masyarakat. Ada pertanyaan retoris mengenai apakah pengampunan itu benar-benar mungkin, dan siapa yang berhak untuk memberikan pengampunan. Dengan menggunakan frasa, “akan kutemui kamu minggu depan,” ia menciptakan rasa perjalanan spiritual yang berkelanjutan, di mana setiap individu terus berusaha untuk memahami diri mereka sendiri, mencari pengampunan, dan menjalani proses refleksi mendalam tentang tindakan dan keputusan mereka. Lagu ini menggambarkan bahwa di balik setiap tindakan, ada alasan yang mendasari, dan bahwa kita semua memiliki “alasan” untuk berada di tempat yang kita jalani saat ini.
Kemudian, saat Morissette menyebutkan bagaimana dia “menyanyi Alleluia di paduan suara” dan “mengakui perbuatan terburuknya kepada seorang pria yang cemburu,” kita dapat merasakan beban emosional yang dia alami. Proses pengakuan dan upaya untuk meminta maaf atau mencari pengampunan adalah bagian penting dari pengalaman manusia. Namun, ada juga kesadaran bahwa pengakuan tersebut tidak selalu membawa kelegaan atau pembebasan. Dia merasa bahwa meskipun saudara-saudaranya tidak mengalami kebutaan moral untuk tindakan mereka, dia sendiri merasa seolah-olah kehilangan pandangan akan pilihannya sendiri. Dalam konteks ini, Morissette menyoroti bagaimana pengaruh lingkungan dan orang-orang di sekitar kita dapat membentuk cara kita melihat diri kita sendiri dan keputusan yang kita buat.
Lirik ini juga menggambarkan perjalanan pembelajaran yang sering kali diiringi oleh penolakan. Morissette merujuk pada bagaimana ia “menolak apa yang dipelajari” tetapi kemudian menemukan kembali kepercayaannya. Ini mencerminkan ketidakstabilan dalam hubungan kita dengan keyakinan dan moralitas. Ada saat-saat ketika kita merasa bingung dan meragukan apa yang telah diajarkan kepada kita, tetapi di tengah keraguan itu, ada keinginan untuk percaya dan untuk diampuni. Ia menantang pendengar dengan pertanyaannya tentang apakah dia akan diampuni jika dia melompat ke dalam air mancur, yang berfungsi sebagai simbol harapan dan pembaruan. Pertanyaan ini menciptakan ketegangan antara keinginan untuk diterima dan ketakutan akan konsekuensi dari keputusan yang diambil.
Akhirnya, lagu ini menekankan bahwa setiap orang memiliki “delusi” dan “pikiran yang sudah ditentukan” dalam hidup mereka. Dalam pencarian makna dan tujuan, kita sering kali terjebak dalam keyakinan yang diberikan oleh orang lain, masyarakat, atau bahkan keyakinan yang kita adopsi tanpa pemikiran kritis. Dalam pengertian ini, Morissette mengajak kita untuk merefleksikan apa yang kita yakini dan apakah kepercayaan tersebut benar-benar milik kita atau hanya hasil dari pengaruh eksternal. Proses pencarian ini adalah bagian yang tak terpisahkan dari pertumbuhan dan evolusi identitas kita sebagai individu. Melalui liriknya, Morissette mengekspresikan harapan bahwa dengan berusaha untuk memahami diri kita sendiri dan banyak alasan di balik tindakan kita, kita juga bisa menemukan jalan menuju pengampunan dan penerimaan diri yang lebih dalam.
3. Profile Singkat Alanis Morissette
None
Setelah membaca lirik dan makna dari lagu Forgiven yang dinyanyikan oleh Alanis Morissette, semoga kamu bisa lebih menikmati Forgiven setiap kali mendengarkannya.
Follow UpBeat.ID untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow
Instagram & X
Tinggalkan Balasan