Sedang mencari lirik lagu Mawar Ilang dari Anggun Pramudita? Anda sudah berada di tempat yang tepat! Di artikel UpBeat.ID ini, Anda bisa menemukan lirik lengkapnya sekaligus menikmati ulasan menarik tentang lagu ini. Jangan lupa untuk membaca sampai akhir, ya, agar tidak ketinggalan informasi penting lainnya!

1. Lirik Lagu

Mawar hang sun rumati
Mekar nong liyo ati
Kembang hang isun sayangi
Erine nancep nong ati

Seru gampange riko
Kegowo wangine roso
Sing sepisan pindo riko ngeloro
Magih baen isun nerimo

Ilang, wes ilang, mawar ring tangan
Kepetik kembang, katut wong liyan
Saiki riko nyanding wong liyo
Manasi ati ring njero dodo

Seru gampange riko
Kegowo wangine roso
Sing sepisan pindo riko ngeloro
Magih baen isun nerimo

Ilang, wes ilang, mawar ring tangan
Kepetik kembang, katut wong liyan
Saiki riko nyanding wong liyo
Manasi ati ring njero dodo

Ilang, wes ilang, mawar ring tangan
Kepetik kembang, katut wong liyan
Saiki riko nyanding wong liyo
Manasi ati ring njero dodo

2. Makna dari lagu Mawar Ilang

Pada lirik “Mawar Ilang” yang dinyanyikan oleh Anggun Pramudita, terdapat gambaran yang mendalam tentang perasaan kehilangan dan penerimaan. Kata “mawar” di sini melambangkan sesuatu yang indah namun rapuh, seperti hubungan yang pernah ada tetapi kini telah hilang. Dalam konteks ini, mawar tidak hanya menjadi simbol cinta, tetapi juga melambangkan rasa sakit ketika cinta tersebut pergi. Dalam tiap bait lirik, ada nuansa kesedihan yang kuat, menggambarkan bagaimana seseorang harus menghadapi kenyataan bahwa sesuatu yang mereka cintai telah tiada, dan proses untuk menerima hal tersebut menjadi inti dari keseluruhan makna lagu ini. Ini menggugah emosi yang dalam bagi pendengar yang mungkin juga merasakan hal yang sama dalam kehidupan mereka.

Lebih jauh, lirik ini menciptakan gambaran visual sayang yang amat kuat. Misalnya, frasa “mekar nong liyo ati” memberikan kesan bahwa meskipun ada keindahan, ada juga ketidakpastian dan rasa sakit yang menyertainya. Ketika seseorang merasa sayang pada orang lain, rasa tersebut bisa sangat mendalam, tetapi tidak jarang juga disertai dengan dampak emosional yang menyakitkan. Penekanan pada perasaan “ngeloro” atau sakit hati menunjukkan betapa perpisahan dapat mempengaruhi jiwa seseorang. Dalam setiap penggalan, ada harapan sekaligus keputusasaan yang bercampur, membuat pendengar dapat merasakan dualitas emosi ini dengan sangat nyata.

Ketika lagu mengungkapkan tentang menerima kenyataan bahwa cinta telah pergi, kita dibawa pada pemahaman bahwa meskipun merelakan adalah hal yang sulit, itu adalah bagian dari perjalanan hidup. Lirik yang menyebutkan “magih baen isun nerimo” berkonotasi pada penerimaan yang penuh kesadaran, di mana seseorang harus belajar bahwa terkadang, kita tidak bisa memiliki apa yang kita inginkan. Ini adalah pelajaran berharga dalam kehidupan, bahwa tidak semua hal akan berjalan sesuai harapan dan kita harus mampu berdamai dengan kenyataan tersebut. Proses ini tidaklah mudah, namun lirik ini menyoroti pentingnya untuk bergerak maju, meskipun ada rasa sakit yang dirasakan.

Satu hal yang menarik dari lirik ini adalah bagaimana rasa kehilangan tersebut diungkapkan dengan bahasa yang sangat puitis. Elemen-elemen alam seperti “mawar” dan “kembang” digunakan untuk mengekspresikan perasaan dengan cara yang sangat estetis. Ini menunjukkan bahwa musik dan bahasa bisa menjadi medium yang kuat untuk menyampaikan perasaan yang kompleks. Setiap frasa tidak hanya berfungsi sebagai kata-kata, tetapi sebagai alat yang membawa pendengar pada pengalaman emosional yang mendalam. Menyentuh aspek keindahan dan kepedihan dalam satu waktu, “Mawar Ilang” mengajak kita untuk merenungkan tentang hubungan dan makna di balik setiap perpisahan yang terjadi dalam hidup.

Secara keseluruhan, “Mawar Ilang” bukan hanya sekadar lagu tentang cinta yang hilang, tetapi juga sebuah refleksi tentang kehidupan, penerimaan, dan pertumbuhan emosional. Liriknya memberikan pelajaran bahwa meskipun kehilangan itu menyakitkan, ada keindahan dalam proses merelakan dan belajar dari pengalaman tersebut. Kamu yang mungkin pernah merasakan hal serupa dapat menemukan kenyamanan dalam lagu ini, karena liriknya mencerminkan perjalanan emosional yang kita semua jalani. Melalui melodi dan kata-kata yang terangkai dengan indah, Anggun Pramudita berhasil menyampaikan pesan yang mendalam, menjadikan “Mawar Ilang” sebagai karya yang tak hanya enak didengar, tetapi juga mengandung makna yang dalam dan menggerakkan hati.

3. Profile Singkat Anggun Pramudita

Anggun Pramudita adalah seorang penyanyi dan penulis lagu asal Indonesia yang dikenal dengan suara merdunya dan penampilannya yang memukau. Lahir pada 29 April 1974 di Jakarta, Anggun memulai karier musiknya sejak usia muda dan telah meraih berbagai penghargaan baik di dalam maupun luar negeri. Ia dikenal sebagai salah satu artis perempuan terkemuka di Indonesia dan sukses membawa musik Indonesia ke kancah internasional.

Di antara lagu-lagu hitsnya yang terkenal, salah satunya adalah “Snow on the Sahara” yang dirilis pada tahun 1997. Lagu ini menampilkan perpaduan antara unsur pop dan musik dunia dengan lirik yang puitis. Selain itu, “What We Remember” juga menjadi salah satu lagu andalan Anggun yang menggambarkan tentang kenangan dan perasaan yang mendalam. Lagu-lagu Anggun sering kali mengisahkan tema cinta dan perjalanan hidup, ditunjang dengan aransemen musik yang indah.

Ciri khas Anggun Pramudita terletak pada vokalnya yang kuat dan kemampuan untuk menyampaikan emosi dalam setiap penampilannya. Ia juga dikenal dengan gaya visualnya yang elegan dan eksotis, serta sering menggabungkan elemen budaya Indonesia dalam musik dan videoklipnya. Penampilannya yang anggun dan karismatik membuatnya mudah dikenali dan dicintai oleh penggemar musik di seluruh dunia.

Setelah membaca lirik dan makna dari lagu Mawar Ilang yang dinyanyikan oleh Anggun Pramudita, semoga kamu bisa lebih menikmati Mawar Ilang setiap kali mendengarkannya.

Follow UpBeat.ID untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow
Instagram & X