Lirik Lagu Gigi – Distorsi Manusia

Avatar Adrian Andari
Cover Lirik Lagu Distorsi Manusia Gigi Dan Maknanya


Sedang mencari lirik lagu Distorsi Manusia dari Gigi? Anda sudah berada di tempat yang tepat! Di artikel UpBeat.ID ini, Anda bisa menemukan lirik lengkapnya sekaligus menikmati ulasan menarik tentang lagu ini. Jangan lupa untuk membaca sampai akhir, ya, agar tidak ketinggalan informasi penting lainnya!

1. Lirik Lagu

Meranggas kering tanah hal yang biasa
Kemurkaan air pun hal yang biasa
Semua karena keangkuhan manusia
Semua karena ketololan manusia

Senyuman tak percaya terlintas jelas
Istana dingin cair meluap kesal
Semua karena keangkuhan manusia
Semua karena ketololan manusia

Reff:
Hancur bumi hancur, tempat kita berpijak
Hancur bumi hancur, dewa dari sang alam
Hancur bumi hancur, tempat kita berpijak
Hancur bumi hancur, dewa dari sang alam

Cinta empati kasih yang diinginkan
Semua hanyalah kata-kata yang manis
Semua karena keangkuhan manusia
Semua karena ketololan manusia

Repeat reff

Semua karena keangkuhan manusia
Semua karena ketololan manusia

Repeat reff [3x]

2. Makna dari lagu Distorsi Manusia

Lagu “Distorsi Manusia” yang dinyanyikan oleh band Gigi mengandung makna yang dalam dan kompleks mengenai perilaku manusia dan dampaknya terhadap lingkungan. Dalam liriknya, terdapat gambaran tentang keadaan bumi yang kering dan tandus, seperti yang diungkapkan dalam frasa “meranggas kering tanah hal yang biasa.” Ini merupakan sebuah gambaran tentang kerusakan lingkungan yang terjadi akibat ulah manusia. Dalam konteks saat ini, kita seringkali melihat bahwa banyak daerah di dunia ini mengalami kekeringan ekstrem sebagai akibat dari perubahan iklim yang sebagian besar disebabkan oleh aktivitas manusia. Ketidakpedulian manusia terhadap lingkungan, serta kesombongan untuk menganggap bahwa kita bisa mengendalikan alam, menjadi tema sentral dalam lagu ini.

Dari lirik yang berbicara tentang “kemurkaan air” dan “istana dingin” yang mencair, kita bisa melihat bahwa ada interaksi antara manusia dan alam yang tidak seimbang. Manusia seringkali berupaya untuk menaklukkan dan mengubah alam sesuai dengan keinginan mereka, tanpa memahami bahwa setiap tindakan memiliki konsekuensi. Dalam hal ini, keangkuhan manusia menjadi penyebab utama dari kerusakan yang terjadi. Ketidakmampuan untuk menyadari dan menghargai nilai dari alam bisa berujung pada kehancuran yang lebih besar. Ketika lirik menyebutkan “semua karena keangkuhan manusia / semua karena ketololan manusia,” ini jelas mengajak pendengar untuk merenungkan kembali tindakan kita sehari-hari dan memberikan kesadaran akan tanggung jawab kita terhadap lingkungan.

Refrain yang berulang, “hancur bumi hancur,” memberikan penekanan pada keparahan situasi yang dihadapi. Ini adalah seruan untuk bangkit dan bertindak sebelum semuanya terlambat. Pada titik ini, kita diingatkan bahwa bumi adalah tempat kita berpijak, dan jika kita tidak menjaga dan merawatnya, kita sendiri yang akan merasakan dampaknya. Kenyataan bahwa “dewa dari sang alam” menghancurkan tempat kita hidup adalah gambaran simbolis dari bagaimana kekuatan alam—yang sering kali dianggap sebagai entitas yang tidak terduga—dapat menjadi bumerang bagi manusia yang lalai. Ketidakharmonisan ini mencerminkan krisis ekologis yang sedang kita hadapi sekarang, dan pentingnya kolaborasi dalam menjaga kelestarian alam agar generasi mendatang dapat menikmati hidup di planet yang sehat.

Menyinggung tentang cinta, empati, dan kasih, lirik ini juga menggambarkan ironi yang ada dalam kehidupan manusia. Meskipun kita menginginkan kasih sayang dan perhatian, sering kali yang terjadi adalah kita terjebak dalam sikap egois dan tidak peka terhadap keadaan sekitar. “Semua hanyalah kata-kata yang manis” menunjukkan bahwa banyak dari janji dan harapan yang diucapkan tidak terwujud dalam tindakan nyata. Oleh karena itu, lagu ini tidak hanya menjadi kritik sosial tetapi juga panggilan untuk introspeksi—bagaimana diri kita berkontribusi terhadap keangkuhan dan ketololan, serta apa yang dapat kita lakukan untuk memperbaiki keadaan. Penting bagi kita untuk tidak hanya berbicara tentang cinta dan kepedulian, tetapi juga untuk mengimplementasikan nilai-nilai ini dalam perilaku sehari-hari kita.

Secara keseluruhan, “Distorsi Manusia” adalah sebuah karya yang mengajak kita untuk refleksi dan menyadari betapa pentingnya peran setiap individu dalam menjaga keseimbangan antara manusia dan alam. Lirik yang tajam dan penuh makna ini mendorong kita untuk tidak hanya melihat kerusakan yang terjadi, tetapi juga untuk bertindak. Ini adalah pengingat bahwa setiap tindakan, sekecil apa pun, memiliki dampak yang signifikan terhadap lingkungan. Dalam dunia yang semakin terbuka dan terhubung ini, saatnya bagi kita untuk bersatu dalam upaya menyelamatkan apa yang masih bisa diselamatkan. Dengan memahami dan mengambil pelajaran dari lirik lagu ini, kita dapat berkomitmen untuk menjadi agen perubahan yang positif bagi bumi kita, tempat kita berpijak dan hidup.

3. Profile Singkat Gigi

None

Setelah membaca lirik dan makna dari lagu Distorsi Manusia yang dinyanyikan oleh Gigi, semoga kamu bisa lebih menikmati Distorsi Manusia setiap kali mendengarkannya.

Follow UpBeat.ID untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow
Instagram & X


Avatar Upbeat

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

id_IDIndonesian