Sedang mencari lirik lagu Meja Ini dari Gigi? Anda sudah berada di tempat yang tepat! Di artikel UpBeat.ID ini, Anda bisa menemukan lirik lengkapnya sekaligus menikmati ulasan menarik tentang lagu ini. Jangan lupa untuk membaca sampai akhir, ya, agar tidak ketinggalan informasi penting lainnya!

1. Lirik Lagu

Tepat di sudut ini, di depan meja ini
Terakhir ku lepas sebelum dia pergi
Masih teringat jelas begitu membekas
Lirih bicaranya hancur segalanya

Ku kembali ke tempat ini
Mengulang sakitnya waktu itu
Ku kembali di meja ini
Hanya berharap ku bisa menerima

Masih di meja ini yang selalu ku datangi
Saat sakit ini, rindu datang lagi
Masih teringat jelas begitu membekas
Lirih bicaranya hancur segalanya

Ku kembali ke tempat ini
Mengulang sakitnya waktu itu
Ku kembali di meja ini
Hanya berharap ku bisa menerima

Ku kembali ke tempat ini
Mengulang sakitnya waktu itu
Ku kembali di meja ini
Hanya berharap ku bisa menerima

Masih di meja ini yang selalu ku datangi

2. Makna dari lagu Meja Ini

Di dalam lagu “Meja Ini” oleh Gigi, terdapat nuansa nostalgia yang sangat kuat. Liriknya mencerminkan perasaan seorang yang sedang mengenang kembali momen-momen emosional yang pernah terjadi di tempat tertentu. Dalam konteks ini, meja menjadi simbol dari kenangan tersebut, sebuah tempat di mana berbagai cerita hidup terjalin. Saat mendengar lirik “tepat di sudut ini, di depan meja ini”, kita diajak untuk membayangkan sebuah tempat yang memiliki arti mendalam. Dengan kata-kata ini, kamu bisa merasakan kehadiran kenangan yang tidak bisa dihindari, membuat kita merasa seolah-olah berada di tempat itu sendiri, melawan waktu yang telah berlalu. Rasa sakit yang dirasakan ketika mengenang momen-momen tersebut juga menjadi inti dari perasaan yang tersampaikan dalam lagu ini.

Lirik “terakhir ku lepas sebelum dia pergi” menunjukkan sebuah perpisahan yang sangat mengesankan. Frasa ini menggambarkan bahwa ada sesuatu yang hilang dan tidak akan kembali lagi. Saat kita harus melepaskan seseorang yang kita cintai, terutama di tempat yang penuh dengan kenangan, rasa sakit itu seakan terperangkap di dalam dinding-dindingnya. Meja ini seolah menjadi saksi bisu atas segala peristiwa yang terjadi. Dengan mengingat kembali momen-momen tersebut, kamu seolah terjebak dalam waktu, di mana semua perasaan itu diperbarui kembali, dan satu-satunya hal yang bisa kamu lakukan adalah merasakan sakit yang sama seperti saat itu. Refleksi ini membuat kita menyadari betapa pentingnya setiap momen yang kita lalui, walaupun terkadang menyakitkan.