Sedang mencari lirik lagu Arloji dari Mahen? Anda sudah berada di tempat yang tepat! Di artikel UpBeat.ID ini, Anda bisa menemukan lirik lengkapnya sekaligus menikmati ulasan menarik tentang lagu ini. Jangan lupa untuk membaca sampai akhir, ya, agar tidak ketinggalan informasi penting lainnya!
1. Lirik Lagu
Salahkah ku di sini
Menunggu dirimu, menunggu cintamu
Hingga tanpa terasa
Lelahnya ku menunggumu
Terbangun dan terjaga
Ku dari lamunan itu, sayang
Haruskah waktu ini menunggu
Redam semua rasa, putar ke arah yang kau mau
Walau detik jarum ‘kan berhenti
Aku di sini bersama arloji
Mesin waktu bekerja
Hari pun berganti, malam pagi siang sore hari
Hingga tanpa terasa lelahnya ku menunggumu
Terbangun dan terjaga ku dari lamunan itu, sayang
Haruskah waktu ini menunggu
Redam semua rasa, putar ke arah yang kau mau (kau mau)
Walau detik jarum ‘kan berhenti
Aku di sini bersama arloji
Haruskah waktu ini menunggu
Redam semua rasa, putar ke arah yang kau mau
(haruskah waktu ini menunggu)
Redam semua rasa, putar ke arah yang kau mau
Walau detik jarum ‘kan berhenti, aku di sini
Haruskah waktu ini menunggu
Redam semua rasa, putar ke arah yang kau mau
Walau detik jarum ‘kan berhenti
Aku di sini ooh aku di sini
Aku di sini bersama arloji
2. Makna dari lagu Arloji
Dalam lagu “Arloji” yang dinyanyikan oleh Mahen, terdapat tema yang mendalam terkait dengan penantian dan perasaan yang kompleks. Ketika kamu mendengarkan liriknya, kamu mungkin akan merasakan betapa beratnya menunggu seseorang yang kamu cintai. Frasa “salahkah ku di sini menunggu dirimu, menunggu cintamu” menunjukkan keraguan yang ada dalam diri penyanyi. Dia mempertanyakan apakah semua usaha dan rasa sakit ini berharga. Ini mencerminkan perasaan banyak orang yang terjebak dalam hubungan yang tidak pasti, di mana satu pihak masih berharap dan menunggu, sementara pihak lain mungkin tidak merasakan hal yang sama. Ketika menunggu, ada rasa lelah yang datang, baik secara fisik maupun emosional, dan ini semakin menguatkan tema penantian yang terdapat dalam lagu ini.
Pernyataan “hingga tanpa terasa lelahnya ku menunggumu” semakin memperjelas rasa lelah yang dialami oleh penyanyi. Berharap tanpa kepastian bisa membuat seseorang merasa hampa dan putus asa. Terkadang, waktu seolah berjalan lebih lambat ketika kita menunggu seseorang yang kita cintai. Dalam konteks ini, arloji menjadi simbol penting. Arloji menjadi pengingat bahwa waktu terus bergerak, meskipun perasaan dan harapan kita terhenti. Dengan kata lain, meskipun penyanyi berada dalam keadaan menunggu, kehidupan dan waktu tetap berjalan, tidak peduli seberapa panjang penantian itu. Ini adalah sebuah realitas pahit yang sering dihadapi dalam kehidupan cinta dan hubungan.
Lirik “haruskah waktu ini menunggu” mencerminkan dilema yang dihadapi penyanyi. Dia bertanya pada dirinya sendiri apakah semua ini layak untuk ditunggu. Ini menunjukkan konflik batin yang dalam. Di satu sisi, ada harapan dan cinta yang mendalam, tetapi di sisi lain, ada kesadaran bahwa menunggu tanpa kepastian bisa menyakitkan. Melalui lirik ini, Mahen berhasil menyampaikan perasaan yang universal, yaitu keraguan dan keinginan yang saling bertentangan dalam cinta. Penyanyi seolah meminta pertimbangan dari diri sendiri—apakah dia harus terus menunggu, atau mungkin sudah saatnya untuk melanjutkan hidupnya tanpa orang yang dicintainya. Ini adalah pertanyaan yang mungkin sering kita tanyakan dalam hidup kita ketika kita terjebak dalam hubungan yang tidak jelas.
Dalam konteks yang lebih luas, lagu ini bisa dianggap sebagai cermin dari pengalaman cinta yang dialami banyak orang. Menunggu bisa menjadi salah satu aspek terberat dalam hubungan asmara. Ada kalanya kita harus memikirkan ulang apa yang kita inginkan dan butuhkan dalam hidup, serta apakah orang tersebut benar-benar sepadan dengan waktu yang kita habiskan. Dengan menyinggung tentang “mesin waktu”, Mahen menggambarkan bagaimana klise waktu dapat terasa sangat konkret dan berurusan dengan perasaan dan harapan. Ini juga mengingatkan kita bahwa dalam cinta, kadang kita harus berani mengambil keputusan dan bergerak maju, meskipun itu berarti meninggalkan seseorang yang sudah lama kita tunggu.
3. Profile Singkat Mahen
Mahen, atau yang dikenal dengan nama lengkap Mahendra Rasjid, adalah seorang penyanyi dan penulis lagu asal Indonesia yang lahir pada 26 Februari 1998. Dengan bakat musik yang luar biasa, Mahen telah menarik perhatian banyak penggemar melalui lagu-lagu yang penuh emosi dan lirik yang mendalam. Ia memulai karier musiknya sejak usia muda dan berhasil membangun nama besarnya di industri musik Tanah Air dalam waktu yang relatif singkat.
Beberapa lagu hits Mahen antara lain “Waktu Yang Salah”, “Satu Saja”, dan “Cinta yang Hilang”. “Waktu Yang Salah” adalah lagu yang bercerita tentang perasaan cinta yang tidak terbalas dan kerinduan yang mendalam, dibalut dengan melodi yang menyentuh. Lagu “Satu Saja” menggambarkan komitmen dan perasaan cinta yang tulus terhadap pasangan. Sedangkan “Cinta yang Hilang” mengisahkan tentang kesedihan dan kehilangan dalam cinta yang pernah ada, dengan aransemen musik yang menggugah perasaan pendengarnya. Setiap lagu memiliki nuansa yang unik dan lirik yang relatable, membuat banyak orang terhubung dengan kisah yang disampaikan.
Ciri khas Mahen terletak pada suara khasnya yang lembut dan berkarakter, serta kemampuannya dalam menyampaikan emosi melalui setiap lirik yang dinyanyikannya. Ia juga dikenal dengan gaya penampilan yang sederhana namun elegan, serta kemampuan untuk menginterpretasikan lagu-lagunya dengan penuh perasaan. Lirik-lirik yang ditulisnya sering kali menggambarkan pengalaman pribadi dan cerita cinta yang universal, membuatnya mudah dikenali dan dicintai oleh banyak penggemar.
Setelah membaca lirik dan makna dari lagu Arloji yang dinyanyikan oleh Mahen, semoga kamu bisa lebih menikmati Arloji setiap kali mendengarkannya.
Follow UpBeat.ID untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow
Instagram & X
Indonesian
Tinggalkan Balasan