Sedang mencari lirik lagu Separuh Rogo dari Mala Agatha? Anda sudah berada di tempat yang tepat! Di artikel UpBeat.ID ini, Anda bisa menemukan lirik lengkapnya sekaligus menikmati ulasan menarik tentang lagu ini. Jangan lupa untuk membaca sampai akhir, ya, agar tidak ketinggalan informasi penting lainnya!
1. Lirik Lagu
Sing manggon njero ati iki
Mung sliramu sing ora biso tak ganti
Mergane tresno iki iseh nggondeli
Sing manggon njero dodo iki
Mung sliramu sing ora biso tak lali
Senadyan wis tak cobo ngilangke ning ati
Lilo, aku ora lilo
Nanging iki kudu sing tak tompo
Separuh rogoku iseh manggon sliramu
Jujur ning atiku abot rasane kelangan tresnomu
Separuh rogoku iseh ono tresnomu
Jujur ning atiku iseh ra lilo ninggalke sliramu
Sing manggon njero ati iki
Mung sliramu sing ora biso tak ganti
Mergane tresno iki iseh nggondeli
Sing manggon njero dodo iki
Mung sliramu sing ora biso tak lali
Senadyan wis tak cobo ngilangke ning ati
Lilo, aku ora lilo
Nanging iki kudu sing tak tompo
Separuh rogoku iseh manggon sliramu
Jujur ning atiku abot rasane kelangan tresnomu
Separuh rogoku iseh ono tresnomu
Jujur ning atiku iseh ra lilo ninggalke sliramu
2. Makna dari lagu Separuh Rogo
Dalam lirik lagu “Separuh Rogo” oleh Mala Agatha, terdapat ekspresi yang mendalam tentang cinta dan kehilangan. Penyanyi menggambarkan perasaan yang kompleks dan penuh emosi ketika seseorang merasa bahwa separuh dari dirinya hilang karena ditinggal oleh orang yang dicintainya. Ungkapan “sing manggon njero ati iki” menunjukkan bahwa cinta itu terpendam dalam hati, dan hanya orang yang dicintai yang dapat mengisi kekosongan tersebut. Lirik ini mengajak kita untuk merenungkan betapa kuatnya pengaruh cinta dalam hidup kita, sampai-sampai ketika cinta itu pergi, kita merasa seolah kehilangan bagian dari diri kita sendiri.
Selanjutnya, lirik ini menekankan pada ketidakmampuan untuk melupakan cinta yang telah pergi. Dengan menyatakan “mung sliramu sing ora biso tak ganti,” penyanyi menegaskan bahwa tidak ada orang lain yang bisa mengisi tempat yang ditinggalkan oleh sang kekasih. Ini menciptakan pengertian bahwa cinta sejati bukanlah sesuatu yang bisa dengan mudah dialihkan atau digantikan. Hati yang penuh dengan cinta akan selalu mengingat kenangan yang indah meskipun sudah berusaha melupakan. Ketidakmampuan ini menjadikan kenangan cinta itu abadi, sekaligus menyakitkan.”
Salah satu tema yang muncul dalam lirik ini adalah penerimaan. Ketika penyanyi menyatakan bahwa “iki kudu sing tak tompo,” ia menunjukkan bahwa meskipun mengalami sakit hati, ada saatnya seseorang harus menerima kenyataan pahit bahwa cinta yang diidam-idamkan sudah pergi. Proses penerimaan ini sering kali merupakan langkah yang sulit, tapi penting untuk melanjutkan hidup. Ini mengisyaratkan bahwa meskipun kita merasa kehilangan, kita tetap harus berusaha untuk bangkit dan bersikap tegar, walaupun berat rasanya untuk melepas apa yang telah pergi.
Melalui lirik “separuh rogoku iseh manggon sliramu,” kita dapat memahami bahwa cinta yang hilang masih memiliki tempat di hati penyanyi. Dia merasa bahwa meskipun fisik orang yang dicintai tidak ada lagi, bagian dari cinta itu tetap hidup dalam diri kita. Ini menciptakan rasa nostalgia dan kerinduan yang mendalam. Penyanyi dengan jujur mengaku bahwa perasaannya terhadap cinta tersebut tidak bisa hilang, dan ia masih merasa terikat dengan orang yang dicintainya, menunjukkan bahwa cinta sejati adalah abadi dan belum tentu pudar oleh waktu atau jarak.
Akhirnya, lirik ini mencerminkan perasaan kehilangan yang sangat mendalam. Dengan kalimat “jujur ning atiku abot rasane kelangan tresnomu,” penyanyi menunjukkan betapa beratnya rasa kehilangan tersebut. Kesedihan ini bukan hanya emosi sementara, tetapi sesuatu yang mendalam dan menyentuh jiwa. Ketika seseorang kehilangan cinta, perasaannya bisa sangat menyakitkan dan membekas dalam kehidupan sehari-hari. Melalui lagu ini, Mala Agatha berhasil mengekspresikan perasaan ini dengan cara yang sangat puitis dan menyentuh, mengajak pendengar untuk merasakan dan memahami perjalanan emosional yang dialami oleh setiap orang ketika menghadapi kehilangan cinta.
3. Profile Singkat Mala Agatha
Mala Agatha adalah seorang penyanyi dan penulis lagu berbakat asal Indonesia yang dikenal dengan suara merdunya dan lirik-lirik yang menyentuh hati. Dia lahir di Jakarta pada tanggal 5 Mei 1995 dan mulai terjun ke dunia musik sejak usia muda. Dengan gaya musik yang khas dan kemampuan vokal yang luar biasa, Mala Agatha berhasil mencuri perhatian banyak penggemar di tanah air. Selain berkarir sebagai penyanyi, dia juga aktif di media sosial, membagikan perjalanan musiknya serta kehidupan sehari-harinya kepada pengikutnya.
Di antara lagu-lagu hitsnya, “Cinta Tak Kenal Waktu” menjadi salah satu yang paling terkenal. Lagu ini mengisahkan tentang cinta yang tulus meskipun terhalang oleh waktu dan jarak, dibalut dengan melodi yang lembut dan aransemen instrumental yang indah. Selain itu, “Kisah Kita” juga mendapat banyak perhatian, menyoroti perjalanan cinta yang penuh liku dan harapan. Musiknya yang menyentuh jiwa serta lirik yang berpuitis membuat banyak orang terhubung dengan ceritanya. Lagu-lagu Mala Agatha seringkali menampilkan tema cinta dan kehidupan sehari-hari, menjadikannya mudah dicerna oleh pendengar dari berbagai kalangan.
Ciri khas Mala Agatha terletak pada vokalnya yang kuat dan emosional, serta kemampuannya untuk menyampaikan pesan dalam setiap lagu yang dinyanyikannya. Selain itu, penampilannya yang sederhana namun anggun selalu berhasil mencuri perhatian. Mala juga dikenal dengan gaya penulisan lirik yang puitis dan mendalam, yang mampu menyentuh perasaan pendengarnya. Keterampilan dalam bermain alat musik juga menjadi nilai tambah yang membuatnya semakin istimewa di industri musik Indonesia.
Setelah membaca lirik dan makna dari lagu Separuh Rogo yang dinyanyikan oleh Mala Agatha, semoga kamu bisa lebih menikmati Separuh Rogo setiap kali mendengarkannya.
Follow UpBeat.ID untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow
Instagram & X
Tinggalkan Balasan