Sedang mencari lirik lagu Selalu Salah dari Nikita Mirzani? Anda sudah berada di tempat yang tepat! Di artikel UpBeat.ID ini, Anda bisa menemukan lirik lengkapnya sekaligus menikmati ulasan menarik tentang lagu ini. Jangan lupa untuk membaca sampai akhir, ya, agar tidak ketinggalan informasi penting lainnya!

1. Lirik Lagu

Kau yang selalu menyalahkan aku
Tapi tak pernah kau lihat dirimu
Amarah selalu kau tumpahkan padaku
Dimanakah aku di hatimu

Tak cukupkah ku turuti maumu
Haruskah aku bersujud untukmu
Bukankah cintamu itu juga hakku
Masihkah ada aku di hatimu

Aku selalu salah
Haruskah ku selalu terus mengalah
Cinta ini tulus
Meski air mataku tak mampu ku bendung

Mata ku selalu basah
Karena sikapmu buatku lelah
Haruskah ku menyerah
Pada takdirku yang selalu gagal dalam cinta

Aku selalu salah
Haruskah ku selalu terus mengalah
Cinta ini tulus
Meski air mataku tak mampu ku bendung

Mata ku selalu basah
Karena sikapmu buatku lelah
Haruskah ku menyerah
Pada takdirku yang selalu gagal dalam cinta
Gagal dalam cinta, gagal dalam cinta

2. Makna dari lagu Selalu Salah

Dalam lirik lagu “Selalu Salah” yang dinyanyikan oleh Nikita Mirzani, terdapat nuansa perasaan sakit hati dan kesedihan yang mendalam. Dengan jelas, lagu ini menggambarkan bagaimana seseorang merasa selalu disalahkan dalam hubungan mereka. Penggunaan kata “kamu” serta penggambaran emosional menjadikan lirik ini lebih dekat dengan pendengar. Dalam konteks ini, penyanyi merasa bahwa pasangannya tidak pernah menyadari betapa ia pun memiliki kekurangan. Ada sebuah ketidakadilan yang dirasakan, di mana semua kesalahan seolah ditimpakan kepada satu pihak saja. Ini menciptakan rasa keputusasaan yang mendalam, di mana ia mempertanyakan posisi dan makna keberadaannya dalam hati pasangannya.

Kemarahan yang ditumpahkan oleh sang kekasih memperkuat gambaran tentang hubungan yang tidak seimbang. Dalam setiap baitnya, ada pertanyaan retoris yang menunjukkan keinginan untuk dicintai dan dihargai. Lirik ini menggambarkan bahwa cinta seharusnya tidak hanya menjadi hak satu pihak, melainkan sebuah kesepakatan dua arah. Penyanyi berusaha menunjukkan bahwa meskipun ia terus berusaha untuk memenuhi harapan dan keinginan pasangannya, itu tidak pernah cukup. Ada rasa putus asa dan kerinduan untuk diakui, yang membuatnya bertanya-tanya apakah ia masih memiliki tempat di hati orang yang dicintainya. Ini merupakan cerminan dari realitas banyak orang yang terjebak dalam hubungan yang tidak memberi kebahagiaan yang seimbang.

Dalam lirik tersebut, air mata menjadi simbol dari penderitaan yang dialami. Meskipun cinta yang diberikan tulus, tetapi kesakitan yang ditimbulkan oleh sikap pasangan sering kali membuat penyanyi merasa lelah. Frasa “mata ku selalu basah” menggambarkan betapa emosionalnya situasi ini. Setiap tetes air mata mencerminkan rasa sakit dan kekecewaan yang mendalam. Ini menunjukkan bahwa cinta tidak selalu indah; ada sisi kelam yang sering kali disembunyikan. Penyanyi merasakan bahwa usaha yang dilakukan tidak sebanding dengan hasil yang didapat. Hal ini membawa pertanyaan mendasar: apakah cinta ini layak diperjuangkan, atau sebaiknya ia menyerah?

Menyerah pada cinta yang tidak seimbang terasa menyakitkan, dan dalam lirik ini, terdapat ketegangan antara keinginan untuk bertahan dan kebutuhan untuk melindungi diri sendiri. Ada kesadaran bahwa takdir mungkin tidak berpihak kepada mereka, dan sering kali perasaan gagal dalam cinta bisa menghantui seseorang. Namun, meskipun rasa sakit itu ada, penyanyi tetap menunjukkan ketulusan dan harapan. Pertanyaannya adalah, seberapa lama seseorang dapat bertahan dalam situasi yang menyakitkan sebelum memutuskan untuk pergi? Ini adalah dilema yang sering dihadapi dalam hubungan, dan lirik ini memberikan gambaran yang jelas tentang pertarungan emosional tersebut.