Lirik Lagu Slank – Verboden

Avatar Adrian Andari
Cover Lirik Lagu Verboden Slank Dan Maknanya


Sedang mencari lirik lagu Verboden dari Slank? Anda sudah berada di tempat yang tepat! Di artikel UpBeat.ID ini, Anda bisa menemukan lirik lengkapnya sekaligus menikmati ulasan menarik tentang lagu ini. Jangan lupa untuk membaca sampai akhir, ya, agar tidak ketinggalan informasi penting lainnya!

1. Lirik Lagu

Jangan gaya-gayaan masuk ke hutan
Soalnya di sana banyak setan
Kamu mesti bilang numpang-numpang
Kalo nggak nanti gak bisa pulang yeah
Nyasar di hutan, dijadiin anak ama kuntilanak

Ati-ati kalo main di kali
Di dalamnya banyak orang mati
Apalagi kalo buang sampah
Sama aja ngasih makan mentah-mentah
Tunggu kau lengah, mereka dendam kamu tenggelam

Dilarang mancing di laut situ
Nelayan bilang banyak penunggu
Kalo gak percaya, terserah elu
Aku gak tau mana yang betul
Yang pasti laut rumahnya nyi roro kidul

Hey bung, jangan asal naik gunung
Nanti bisa digigit dedemit
Ngomong juga mesti yang sopan
Juga jangan kencing sembarangan
Bisa kualat, gunung meletus, mampus

Verboden, verboden, verboden

2. Makna dari lagu Verboden

Makna terjemahan lirik lagu “Verboden” oleh Slank bisa dilihat dari berbagai sudut pandang. Secara garis besar, lagu ini mengisahkan tentang peringatan dan mitos yang berkembang di masyarakat terkait dengan berbagai hal yang dianggap tabu. Misalnya, ada peringatan untuk tidak sembarangan masuk ke hutan, karena di tempat itu diyakini banyak makhluk halus seperti setan. Dalam konteks ini, bisa dipahami bahwa penulis ingin menyampaikan nilai-nilai budaya yang lekat dengan kehidupan masyarakat Indonesia, di mana keberadaan makhluk gaib seringkali menjadi bagian dari kepercayaan dan tradisi. Hal ini menunjukkan betapa pentingnya menghormati lingkungan dan tidak sembarangan dalam bertindak, terutama di tempat-tempat yang dianggap sakral. Selain itu, lirik ini bisa juga menjadi cerminan dari ketakutan atau rasa hormat yang mendalam terhadap alam dan segala isinya.

Selanjutnya, lirik yang memperingatkan tentang bahaya berada di kali juga memiliki makna yang dalam. Dikatakan bahwa di dalam kali banyak orang mati, dan membuang sampah di sana hanya akan memberi “makan” kepada makhluk-makhluk halus. Ini bisa diartikan sebagai kritik sosial terhadap perilaku manusia yang seringkali merusak lingkungan. Dengan kata lain, lirik ini mengingatkan pembaca atau pendengar akan pentingnya menjaga kebersihan dan kelestarian alam. Dengan menyebutkan akibat dari tindakan sembrono, yaitu bisa tenggelam atau bahkan dicelakai oleh makhluk halus, penulis ingin menekankan konsekuensi dari tindakan kita. Dalam hal ini, ada hubungan langsung antara perilaku manusia dan dampaknya terhadap lingkungan serta diri sendiri.

Dalam lirik yang menyebutkan larangan memancing di laut, Slank mengisyaratkan adanya kepercayaan akan adanya penunggu di laut yang berkaitan dengan mitos Nyi Roro Kidul. Ini menambah kompleksitas makna lagu dengan mengaitkannya kepada budaya lokal dan mitos yang ada di dalamnya. Nyi Roro Kidul, sebagai sosok yang terkenal dalam folklore Jawa, mencerminkan kekuatan dan keangkeran laut. Melalui penggambaran ini, Slank tidak hanya menggugah rasa ingin tahu tentang mitos tetapi juga mengajak pendengar untuk merefleksikan hubungan manusia dengan alam. Dalam skenario ini, laut bukan hanya sekadar sumber kehidupan tetapi juga memiliki sisi misterius yang seharusnya dipahami dengan baik sebelum seseorang terjun ke dalamnya.

Selain itu, peringatan untuk tidak sembarangan naik gunung dan berbicara sopan juga merupakan penegasan tentang etika dan kesopanan dalam berinteraksi dengan alam. Kualat atau celaka yang mungkin terjadi sebagai konsekuensi dari perilaku negatif menyoroti bahwa setiap tindakan pasti ada akibatnya. Dalam budaya Indonesia, konsep kualat seringkali menjadi peringatan bagi orang-orang untuk tidak meremehkan kekuatan alam atau semesta. Setiap pengunjung ke tempat-tempat suci seperti gunung diharapkan memiliki rasa hormat yang tinggi, dan lirik ini menekankan bahwa tidak ada tempat untuk tindakan sembarangan. Ini menunjukkan bahwa meskipun kita memiliki hak untuk menikmati alam, kita juga memiliki tanggung jawab untuk menghormatinya.

Secara keseluruhan, lagu “Verboden” oleh Slank mengajak kita untuk lebih memahami dan menghormati budaya serta alam di sekitar kita. Melalui berbagai peringatan dan mitos yang tertera dalam lirik, kita diingatkan bahwa ada banyak hal yang tidak bisa dianggap remeh. Lagu ini bukan sekadar sebuah karya seni, tetapi juga merupakan bentuk pendidikan dan kesadaran tentang pentingnya menjaga keseimbangan dengan lingkungan dan memahami kepercayaan lokal. Melalui eksplorasi makna-makna dalam liriknya, Slank memberikan kita kesempatan untuk merenungkan bagaimana kita berinteraksi dengan dunia di sekitar kita serta mengajak kita untuk lebih bijaksana dalam bertindak. Dengan demikian, “Verboden” tidak hanya sekadar sebuah lagu, tetapi sebuah panggilan untuk menjaga hubungan baik antara manusia dan alam serta menghormati kepercayaan dan tradisi yang berakar dalam budaya kita.

3. Profile Singkat Slank

None

Setelah membaca lirik dan makna dari lagu Verboden yang dinyanyikan oleh Slank, semoga kamu bisa lebih menikmati Verboden setiap kali mendengarkannya.

Follow UpBeat.ID untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow
Instagram & X


Avatar Upbeat

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

id_IDIndonesian