Sedang mencari lirik lagu Cukup dari Suara Kayu? Anda sudah berada di tempat yang tepat! Di artikel UpBeat.ID ini, Anda bisa menemukan lirik lengkapnya sekaligus menikmati ulasan menarik tentang lagu ini. Jangan lupa untuk membaca sampai akhir, ya, agar tidak ketinggalan informasi penting lainnya!
1. Lirik Lagu
Habis sudah semua anganku
Bertanya apa salah diriku
Perih nyata pekat terasa
Bersama tapi saling terluka
Cukup sudah sampai di sini
Cukup sudah sampai di sini
Kamu memang bukan untukku
Cukup sudah
Habis sudah semua dayaku
Buktikan ada cinta yang nyata
Dalam mimpiku selamanya
Bersama mungkin bukan pilihan
Cukup sudah sampai di sini, cukup sudah sampai di sini
Kamu memang bukan untukku, cukup sudah
Cukup sudah sampai di sini, cukup sudah sampai di sini
Aku memang bukan untukmu, cukup sudah
Cukup sudah sampai di sini, cukup sudah sampai di sini
Kamu memang bukan untukku, cukup sudah
Cukup sudah sampai di sini, cukup sudah sampai di sini
Aku memang bukan untukmu, cukup sudah
Jaga dirimu baik baik, aku tahu ku harus pergi
Aku memang bukan untukmu, cukup sudah
2. Makna dari lagu Cukup
Makna dari terjemahan lirik lagu “Cukup” oleh Suara Kayu mengisahkan tentang perjalanan cinta yang penuh dengan rasa sakit dan keputusasaan. Dalam lirik tersebut, ada ungkapan perasaan yang dalam mengenai harapan yang tidak terwujud dan kekecewaan yang dirasakan. Frasa “habis sudah semua anganku” menunjukkan bahwa semua impian yang pernah ada dalam hubungan tersebut telah hancur. Ini menciptakan gambaran tentang seseorang yang merasa lelah dan putus asa, seolah tidak ada lagi yang tersisa untuk diperjuangkan dalam cinta yang tidak saling mendukung. Rasa sakit ini semakin diperkuat dengan ungkapan “perih nyata pekat terasa,” yang memberikan kesan bahwa rasa sakit tersebut sangat nyata dan menyiksa, baik secara fisik maupun emosional. Kesedihan dan keputusasaan ini memunculkan pertanyaan reflektif, yaitu “apa salah diriku,” yang menunjukkan keraguan diri dan perenungan tentang kesalahan yang mungkin telah dilakukan.
Selanjutnya, lirik “cukup sudah sampai di sini” seolah menjadi penegasan bahwa sudah saatnya untuk berhenti dan meninggalkan hubungan yang menyakitkan ini. Kata “cukup” menggambarkan keinginan untuk mengakhiri segala sesuatu yang telah menyakitkan dan tidak memberi kebahagiaan lagi. Dalam konteks hubungan, ungkapan ini bisa diartikan sebagai keputusan untuk tidak melanjutkan sebuah hubungan yang telah menghasilkan lebih banyak luka daripada kebahagiaan. Ini adalah langkah yang sulit namun sering kali diperlukan untuk menemukan kembali diri sendiri dan memulai perjalanan baru. Di sisi lain, ada pengakuan bahwa “kamu memang bukan untukku,” yang menunjukkan penerimaan bahwa kadang kala, meski ada rasa cinta, tidak semua orang ditakdirkan untuk bersama. Hal ini menciptakan nuansa penerimaan yang mendalam, yang sering kali datang setelah melalui banyak rasa sakit dan pertanyaan tentang arti cinta itu sendiri.
Di bagian yang lain, lirik “habis sudah semua dayaku” menunjukkan bahwa sudah tidak ada lagi usaha yang bisa dilakukan untuk memperbaiki hubungan tersebut. Ini bisa diartikan sebagai kelelahan emosional, di mana seseorang merasa sudah berjuang maksimal tetapi tidak mendapatkan hasil yang diinginkan. Lirik ini menunjukkan bahwa ada keinginan untuk mencintai dan berusaha, tetapi kenyataan menunjukkan bahwa cinta yang diharapkan tidak sesuai dengan yang sebenarnya. Sebuah hubungan seharusnya saling menguatkan dan memberikan kebahagiaan, tetapi ketika mimpimu hanya tersisa di dalam bayangan, itulah saat di mana seseorang menyadari bahwa mungkin berpisah adalah pilihan terbaik. Ungkapan “buktikan ada cinta yang nyata” juga menyoroti harapan yang tidak terealisasi. Ada semangat untuk menemukan cinta yang tulus, tetapi kenyataan menunjukkan sebaliknya di hubungan yang sedang dijalani.
Ada momen refleksi dalam lirik yang mengajak kita untuk berpikir tentang apakah benar kita dan pasangan kita saling mencintai, atau hanya terjebak dalam kebiasaan dan rutinitas yang tidak memberikan arti. Munculnya ungkapan “berada bersama mungkin bukan pilihan” menggambarkan sebuah kesadaran bahwa kebersamaan tidak selalu berarti kebahagiaan. Ini adalah pengingat bahwa kadang kala, hubungan yang kita miliki tidak membawa kedamaian, tetapi lebih banyak beban emosional yang harus ditanggung. Ketika seseorang menyadari bahwa cinta itu tidak saling melengkapi, keputusan untuk mengakhiri hubungan pun menjadi sebuah keharusan demi menjaga kesehatan mental dan emosional. Dengan adanya kesadaran ini, lirik ini membawa pesan yang kuat bahwa merelakan adalah bagian dari cinta, meskipun sulit untuk dilakukan.
Akhirnya, lirik “jaga dirimu baik-baik, aku tahu ku harus pergi” memberikan penutup yang penuh makna. Meski harus berpisah, ada harapan bahwa masing-masing individu dapat menjaga diri dan menemukan kebahagiaan di jalan masing-masing. Ini adalah ungkapan kasih sayang meskipun harus melepaskan, dan menunjukkan bahwa cinta sejati tidak selalu harus bersatu. Ketika satu hubungan berakhir, itu bukan akhir dari segalanya, tetapi mungkin merupakan awal dari pencarian kebahagiaan yang lebih sejati. Pesan ini menegaskan pentingnya menjaga diri sendiri dan menemukan jalan yang lebih baik, terlepas dari rasa sakit yang mungkin dialami. Dalam konteks yang lebih luas, lirik ini bisa menjadi pengingat bahwa terkadang, kita harus mengutamakan diri sendiri dan kesehatan emosional kita, walau harus melepaskan orang yang kita cintai.
3. Profile Singkat Suara Kayu
Suara Kayu adalah sebuah grup musik yang berasal dari Indonesia, dikenal dengan gaya musik folk yang dipadukan dengan nuansa tradisional. Grup ini terbentuk pada tahun tertentu dengan anggota yang terdiri dari para musisi yang berbakat dan memiliki kecintaan yang mendalam terhadap budaya Indonesia. Suara Kayu berkomitmen untuk menyajikan musik yang tidak hanya menghibur tetapi juga mengedukasi pendengarnya tentang kekayaan budaya lokal.
Beberapa lagu hits yang paling terkenal dari Suara Kayu antara lain “Lagu Senja”, “Suara Hati”, dan “Langit Biru”. “Lagu Senja” mengisahkan tentang keindahan waktu senja yang penuh dengan refleksi dan perasaan, menciptakan suasana yang mengingatkan pendengar akan momen-momen indah. “Suara Hati” adalah lagu yang menggambarkan kedalaman emosi dan kerinduan, sementara “Langit Biru” memberi inspirasi tentang harapan dan kebahagiaan dalam hidup. Setiap lagu ditulis dengan lirik yang puitis dan musik yang kaya akan alat musik tradisional, sehingga menciptakan suasana yang khas dan mendalam.
Ciri khas Suara Kayu terletak pada kombinasi harmonisasi vokal yang apik dengan penggunaan alat musik tradisional, seperti angklung dan gamelan. Selain itu, penampilan mereka yang syahdu dan penuh penghayatan dalam setiap lagu membuat audiens terhubung secara emosional. Suara Kayu juga sering menyisipkan elemen-elemen budaya lokal dalam karya-karyanya, menjadikan mereka tidak hanya sekadar grup musik, tetapi juga duta budaya yang mengangkat warisan Indonesia ke permukaan.
Setelah membaca lirik dan makna dari lagu Cukup yang dinyanyikan oleh Suara Kayu, semoga kamu bisa lebih menikmati Cukup setiap kali mendengarkannya.
Follow UpBeat.ID untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow
Instagram & X
Tinggalkan Balasan