Sedang mencari lirik lagu Satu Kali dari Tulus? Anda sudah berada di tempat yang tepat! Di artikel UpBeat.ID ini, Anda bisa menemukan lirik lengkapnya sekaligus menikmati ulasan menarik tentang lagu ini. Jangan lupa untuk membaca sampai akhir, ya, agar tidak ketinggalan informasi penting lainnya!
1. Lirik Lagu
Untuk matamu yang basah tak berhenti
Untuk tawa yang datang sesekali
Di titik gelap dan terang yang berganti
Gemuruh angin berbagai penjuru
Ringkihlah asa, hilanglah harap
Terbuanglah waktu
Kecil hanya sekali, muda hanya sekali
Tua hanya sekali, hiduplah kini
Kecil hanya sekali, muda hanya sekali
Tua hanya sekali, hiduplah kini
Merangkak dua langkah kecil pertama
Kini dia lari dan tergesa-gesa
Terenyuh dia buah manis pertama
Kini ilusi pahit mewah rasa
Jutaan ragu, juta keliru
Puji ilusimu
Kecil hanya sekali, muda hanya sekali
Tua hanya sekali, hiduplah kini
Kecil hanya sekali, muda hanya sekali
Tua hanya sekali, hiduplah kini
Wajah kecilmu, kita manusia
Bukan yang maha paling mulia
Kecil hanya satu kali, muda hanya satu kali
Tua hanya satu kali, hiduplah, hiduplah kini
Hiduplah, hiduplah kini, hiduplah kini
2. Makna dari lagu Satu Kali
Tulisan Tulus dalam lagu “Satu Kali” mengisahkan tentang perjalanan hidup yang penuh dengan dinamika emosi dan pengalaman. Dari liriknya, kita bisa merasakan nuansa kerentanan dan harapan yang berujung pada pemahaman bahwa hidup ini sangat berharga. Di baris pertama, Tulus menyentuh tema kesedihan dan harapan dengan mengungkapkan “matamu yang basah tak berhenti.” Ini bisa diartikan sebagai simbol dari berbagai perasaan yang kita alami saat berhadapan dengan tantangan hidup. Tulus seolah mengajak kamu untuk merenungkan makna di balik mata yang penuh air mata, dan bagaimana terkadang kesedihan bisa menjadi bagian dari proses penyembuhan dan pertumbuhan.
Saat Tulus menyebut “tawa yang datang sesekali,” ia menggambarkan bahwa meskipun kita sering kali terjebak dalam kegelapan, ada juga momen-momen bahagia yang harus kita hargai. Kehidupan ini, menurutnya, dipenuhi dengan transisi antara kegelapan dan terang, yang mana kita perlu bijak dalam menyikapinya. Oleh karena itu, saat menghadapi “gemuruh angin berbagai penjuru,” kita diingatkan untuk tetap kuat meski kesulitan datang dari berbagai arah. Kenyataan bahwa kita hidup di dunia yang dinamis ini membawa pada kesadaran bahwa waktu terus berjalan, dan kita perlu memanfaatkan setiap momen sebaik mungkin tanpa menunda-nunda.
Konsep “kecil hanya sekali, muda hanya sekali, tua hanya sekali” menjadi inti di dalam lirik ini, menandakan bahwa setiap fase hidup memiliki keunikannya masing-masing dan tidak akan terulang kembali. Tulus berusaha menggugah kesadaran kita akan pentingnya hidup di saat ini, mengingatkan agar kita tidak terjebak dalam angan-angan masa depan atau kenangan masa lalu. Setiap momen, baik itu saat kita masih kecil, muda, ataupun saat kita menghadapi penuaan, memiliki nilai yang tidak bisa diukur dengan materi. Kenikmatan hidup terletak pada bagaimana kita menjalani setiap fase dengan kesadaran penuh dan keikhlasan. Ini adalah sebuah ajakan untuk selalu menghargai setiap detik yang ada.
Selanjutnya, ketika Tulus menggambarkan “merangkak dua langkah kecil pertama,” ia menyiratkan bahwa setiap pencapaian besar dimulai dari langkah-langkah kecil. Dalam hidup, sering kali kita harus melalui fase-fase awal yang penuh perjuangan sebelum akhirnya bisa berlari meraih impian. Rasa terenyuh terhadap “buah manis pertama” menegaskan bahwa meskipun perjalanan itu sulit, hasil akhirnya akan sangat manis. Namun, Tulus juga memperingatkan bahwa tidak semua hal berjalan sesuai harapan; “ilusi pahit” mencerminkan bahwa tidak semua yang kita inginkan dapat dicapai dengan mudah, dan kadang realitas yang kita hadapi bisa sangat berbeda dari harapan kita sendiri.
Di bagian akhir, lirik “wajah kecilmu, kita manusia, bukan yang maha paling mulia” menghantarkan pesan bahwa kita semua adalah manusia biasa yang memiliki keterbatasan dan kesalahan. Pesan ini mengajak kamu untuk merangkul kemanusiaan kita, memahami bahwa kita tidak perlu merasa sempurna untuk berharga. Dalam setiap fase kehidupan, terutama saat kita merasa kecil dan tak berdaya, ada kekuatan dalam penerimaan diri dan kesadaran bahwa setiap orang memiliki perjalanan uniknya masing-masing. Tulus mengingatkan kita bahwa “hiduplah kini,” adalah panggilan untuk tetap berada di momen saat ini dan menjalani hidup dengan penuh makna, sehingga setiap detik yang kita lewati menjadi berarti. Ini adalah pernyataan kuat tentang pentingnya mewujudkan diri kita di dunia ini dengan segenap hati.
3. Profile Singkat Tulus
Tulus, nama lengkap Muhammad Tulus, adalah seorang penyanyi dan penulis lagu asal Indonesia yang lahir pada 20 Agustus 1987 di Bukittinggi, Sumatera Barat. Karier musiknya dimulai pada tahun 2011 ketika ia merilis album debutnya yang berjudul “Tulus“. Dengan suara yang khas dan gaya bermusik yang unik, Tulus berhasil menarik perhatian pecinta musik di Tanah Air. Ia dikenal dengan lirik-lirik yang puitis serta melodi yang mudah diingat, sehingga menjadikannya salah satu musisi terkemuka di Indonesia.
Beberapa lagu hits Tulus yang sangat populer antara lain “Sepatu”, “Jangan Cintai Aku Apa Adanya”, dan “Pupus”. “Sepatu” bercerita tentang kehilangan dan harapan, di mana liriknya menggambarkan perasaan mendalam dari seseorang yang ditinggalkan. Sementara itu, “Jangan Cintai Aku Apa Adanya” menyampaikan pesan tentang keinginan untuk dicintai secara utuh, dengan segala kekurangan dan kelebihan yang ada. Lagu “Pupus” mengisahkan tentang patah hati dan kesedihan yang mendalam, yang membuat pendengar merasakan emosi yang kuat saat mendengarnya. Setiap lagu Tulus memiliki daya tarik tersendiri, dengan lirik yang mampu menggugah perasaan pendengar.
Ciri khas Tulus terletak pada suaranya yang lembut dan penuh emosi, serta kemampuannya dalam menulis lirik yang puitis dan relatable. Ia sering menggunakan alat musik sederhana dalam aransemen lagu-lagunya, yang memperkuat kesan intim dan mendalam. Selain itu, gaya penampilannya yang sederhana dan santai membuatnya semakin dekat dengan penggemar. Tulus juga dikenal dengan cara menyampaikan pesan dalam lagu-lagunya yang membuat pendengar merenung dan merasakan kedalaman makna dalam setiap nada yang ia nyanyikan.
Setelah membaca lirik dan makna dari lagu Satu Kali yang dinyanyikan oleh Tulus, semoga kamu bisa lebih menikmati Satu Kali setiap kali mendengarkannya.
Follow UpBeat.ID untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow
Instagram & X
Tinggalkan Balasan