Sedang mencari lirik lagu Perih dari Vita Alvia? Anda sudah berada di tempat yang tepat! Di artikel UpBeat.ID ini, Anda bisa menemukan lirik lengkapnya sekaligus menikmati ulasan menarik tentang lagu ini. Jangan lupa untuk membaca sampai akhir, ya, agar tidak ketinggalan informasi penting lainnya!
1. Lirik Lagu
Riko, riko hang saiki loro
Loro mergo ati ketaton, ketaton roso
Nangiso ojo sungkan ngungkapno
Perih hang riko rasaken ojo dipendem
Riko, riko hang saiki linglung
Linglung mergo sing kuat nahan ngenes ring dodo
Njerito, njerito hang sak kuate
Mung riko dewek hang ngrasakno sing biso wong liyo
Nong kene riko isun kancani
Ono njero tangise riko
Kadung mulo tetese eluh nggarai lego
Sun cabut eri nong atin riko
Makne sun biso nyawang eseme
Nong tekone wengi wayah riko turu
Kesato riko nyadang serngenge
Embun hang biso ngedemi perih riko
Riko, riko hang saiki linglung
Linglung mergo sing kuat nahan ngenes ring dodo
Njerito, njerito hang sak kuate
Mung riko dewek hang ngrasakno sing biso wong liyo
Nong kene riko isun kancani
Ono njero tangise riko
Kadung mulo tetese eluh nggarai lego
Sun cabut eri nong atin riko
Makne sun biso nyawang eseme
Nong tekone wengi wayah riko turu
Kesato riko nyadang serngenge
Embun hang biso ngedemi perih riko
2. Makna dari lagu Perih
Terjemahan lirik lagu “Perih” oleh Vita Alvia menggambarkan perasaan yang mendalam dan kompleks yang dialami seseorang yang sedang menderita. Dalam bait pertama, terdapat ungkapan tentang rasa sakit yang ditanggung dan kerinduan yang dirasakan. Penyanyi menggambarkan sebagai “riko,” yang menunjukkan bahwa perasaan itu sangat personal dan terfokus pada satu individu. Kata “riko” berulang kali digunakan, menunjukkan bahwa ini adalah dialog internal atau refleksi dari apa yang dialaminya. Ketika mengatakan “loro mergo ati ketaton,” menunjukkan bahwa rasa sakit tersebut berasal dari hati yang tertekan. Rasa sakit ini bukan hanya fisik, tetapi lebih kepada emosional yang sulit untuk diungkapkan. Dengan kata “nangiso ojo sungkan ngungkapno,” memberi tahu kita bahwa kadang-kadang sangat sulit untuk mengungkapkan perasaan, meskipun perasaan itu sangat mendalam dan menyakitkan.
Selanjutnya, lirik terus berlanjut ke bagian di mana perasaan bingung mulai muncul, diwakili oleh kata “linglung.” Di sini, penyanyi mengekspresikan perasaan bingung dan tidak berdaya, seolah-olah segala sesuatu yang terjadi di sekitarnya tidak dapat dipahami. “Linglung mergo sing kuat nahan ngenes ring dodo” menekankan bahwa rasa sakit yang dirasakan sangat kuat dan menekan, sehingga sulit untuk bergerak maju. Ada nuansa keputusasaan di mana penyanyi merasa terjebak dalam kondisi ini. Keseharian yang monoton dan rasa sakit yang terus menerus membuatnya merasa tidak berdaya. Ini adalah kondisi yang banyak orang alami ketika berhadapan dengan masalah emosional, di mana mereka merasa terperangkap dalam lingkaran rasa sakit tanpa akhir. Di sini, penyanyi ingin mengekspresikan bahwa tidak ada orang lain yang dapat merasakan secara tepat apa yang dialaminya, hanya dirinya sendiri yang benar-benar memahami beratnya penderitaan ini.
Melanjutkan lirik, terdapat juga penekanan pada rasa kesepian dan keinginan untuk dibantu. Penyanyi menyatakan, “nong kene riko isun kancani,” yang merupakan pengakuan bahwa meskipun ada teman di sekitarnya, tetap saja ia merasa sendirian dalam perjuangannya. Rasa dukungan dari teman terasa tidak cukup untuk mengurangi rasa sakit yang mendalam. “Ono njero tangise riko” menggambarkan betapa perasaan tersebut sudah terpendam jauh di dalam hati. Air mata yang keluar hanya merupakan penggambaran dari segala beban yang tidak bisa diungkapkan dengan kata-kata. Ini adalah kondisi yang sering dialami banyak orang ketika mereka merasa tidak mampu untuk berbagi kesedihan mereka dengan orang lain, meskipun mereka dikelilingi oleh teman dan keluarga. Rasa malu atau takut dianggap lemah seringkali membuat seseorang memendam perasaannya sendiri.
Pada bagian berikutnya, lirik menunjukkan harapan untuk menemukan ketenangan dalam kesedihan. Penyanyi menggambarkan keinginan untuk “sun cabut eri nong atin riko,” yang bisa diartikan sebagai usaha untuk mengeluarkan beban yang ada di hati. Ini menunjukkan proses penting dalam mengatasi emosi yang menekan, yaitu membuka diri dan menghadapi perasaan tersebut. Dengan menggambarkan keadaan di malam hari ketika tidur, “nong tekone wengi wayah riko turu,” ada kesan bahwa saat malam adalah waktu untuk refleksi dan introspeksi. Meskipun ada harapan untuk menemukan kedamaian, air mata yang mengalir tetap menjadi pengingat akan sakit yang dirasakan. Lirik ini menggambarkan sebuah perjalanan emosional yang tidak mudah, di mana pencarian untuk menemukan kembali rasa bahagia di dalam diri sendiri walaupun penuh dengan perih dan derita.
Kesimpulannya, lirik “Perih” oleh Vita Alvia adalah sebuah karya yang sangat menyentuh dan menggambarkan bagaimana seseorang bisa terjebak dalam perasaan sakit dan kesepian. Dengan menggunakan bahasa yang sederhana namun penuh makna, lirik ini dapat menyentuh hati banyak pendengar. Penyanyi ingin menunjukkan kepada kita bahwa kadang-kadang, meskipun ada orang lain di sekitar kita, kita tetap bisa merasa sendirian dalam perasaan kita. Musik dan lirik ini bisa menjadi pengingat bahwa penting untuk berbagi beban, walaupun hal itu terasa sulit. Di satu sisi, ada harapan untuk menemukan kembali kebahagiaan meskipun harus melalui proses yang menyakitkan. Melalui lagu ini, Vita Alvia berhasil mengekspresikan perasaan yang mungkin sulit untuk diungkapkan, dan memberikan suara bagi banyak orang yang merasakan hal yang sama.
3. Profile Singkat Vita Alvia
Vita Alvia adalah seorang penyanyi dangdut asal Indonesia yang lahir pada 29 Desember 1996. Ia mulai dikenal luas di dunia musik dangdut berkat suara merdunya dan penampilannya yang energik. Vita Alvia mengawali kariernya di industri musik dengan membawakan berbagai lagu dangdut populer, dan seiring berjalannya waktu, ia mampu menarik perhatian penikmat musik di tanah air. Dengan bakatnya, Vita terus berusaha untuk mengembangkan kariernya dan menjangkau lebih banyak penggemar.
Beberapa lagu hits yang dibawakan oleh Vita Alvia antara lain “Sakitnya Tuh Disini”, “Baper”, dan “Satu Kunci”. Lagu “Sakitnya Tuh Disini” sukses mencuri perhatian banyak pendengar berkat liriknya yang mudah diingat dan melodi yang catchy. Lagu ini mengisahkan tentang rasa sakit yang dirasakan saat cinta tak terbalas. Selain itu, “Baper” juga menjadi salah satu lagu andalannya yang menggambarkan perasaan galau dan baper (bawa perasaan) yang dialami banyak orang, dengan irama yang ceria. Sementara itu, “Satu Kunci” menampilkan nuansa yang lebih romantis dan menyentuh, menceritakan tentang pentingnya satu kunci untuk mengunci cinta sejati antara pasangan.
Ciri khas Vita Alvia adalah suara vokalnya yang khas dan energik, serta penampilannya yang selalu tampil fashionable di atas panggung. Ia dikenal dengan gaya rambutnya yang bervariasi dan kostum panggung yang menarik perhatian. Selain itu, Vita Alvia juga sering menyisipkan gerakan tarian yang lincah dalam setiap penampilannya, membuat pengalaman menonton konsernya menjadi lebih menghibur dan menyenangkan. Kombinasi antara suara, penampilan, dan karisma di atas panggung membuat Vita menjadi salah satu penyanyi yang diperhitungkan di industri musik dangdut Indonesia.
Setelah membaca lirik dan makna dari lagu Perih yang dinyanyikan oleh Vita Alvia, semoga kamu bisa lebih menikmati Perih setiap kali mendengarkannya.
Follow UpBeat.ID untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow
Instagram & X
Tinggalkan Balasan