Sedang mencari lirik lagu Luka Sekerat Rasa dari Yollanda & Arief? Anda sudah berada di tempat yang tepat! Di artikel UpBeat.ID ini, Anda bisa menemukan lirik lengkapnya sekaligus menikmati ulasan menarik tentang lagu ini. Jangan lupa untuk membaca sampai akhir, ya, agar tidak ketinggalan informasi penting lainnya!
1. Lirik Lagu
Rela aku terima keputusan darimu
Tuk memilih dirinya dan meninggalkan aku
Dalam semak berduri tergores dan terperih
Sakit terucap lirih
Memang aku akui akulah yang bersalah
Telah memberi hati walau sekerat rasa
Maafkan aku atas khilafku permainkan hatimu
Mengapa kau dan aku bersua
Menyatu dalam alunan nada
Takdirmu takdirku akhirnya berpisah
Sirih kasih di pucuk pauh
Kuntum melati sukar digubah
Jika kita bercerai jauh
Di dalam hati jangan berubah
Hendak gugur gugurlah bunga
Jangan menimpa si ranting rapuh
Hendak tidur tidurlah mata
Jangan mengenang orang nan jauh
Rela aku terima keputusan darimu
Tuk memilih dirinya dan meninggalkan aku
Dalam semak berduri tergores dan terperih
Sakit terucap lirih
Memang aku akui akulah yang bersalah
Telah memberi hati walau sekerat rasa
Maafkan aku atas khilafku permainkan hatimu
Mengapa kau dan aku bersua, menyatu dalam alunan nada
Takdirmu takdirku akhirnya berpisah
Sirih kasih di pucuk pauh, kuntum melati sukar digubah
Jika kita bercerai jauh, di dalam hati jangan berubah
Hendak gugur gugurlah bunga, jangan menimpa si ranting rapuh
Hendak tidur tidurlah mata, jangan mengenang orang nan jauh
2. Makna dari lagu Luka Sekerat Rasa
Makna terjemahan lirik lagu “Luka Sekerat Rasa” yang dinyanyikan oleh Yollanda & Arief dapat diartikan sebagai sebuah ungkapan rasa sakit yang dialami seseorang setelah ditinggalkan oleh orang yang dicintainya. Dalam lirik tersebut, terdapat pengakuan bahwa dia rela menerima keputusan pasangannya untuk memilih orang lain dan meninggalkan dirinya. Rasa sakit yang dirasakan sangat dalam, diibaratkan seperti goresan dalam semak berduri. Kepergian orang yang dicintai membuat dirinya merasa terpuruk, dan segala kenangan serta rasa sakit tersebut terucap dengan lirih. Ini menunjukkan betapa dalamnya cinta yang pernah ada, meskipun kini terpisah. Dalam konteks ini, kita bisa merasakan betapa sulitnya melepaskan seseorang yang telah menjadi bagian penting dalam hidup kita.
Selanjutnya, dalam lirik tersebut juga terdapat pengakuan atas kesalahan diri sendiri. “Memang aku akui akulah yang bersalah” menunjukkan bahwa ada kesadaran akan tindakan yang telah diambil yang mungkin telah menyakiti perasaan orang lain. Tidak jarang, dalam sebuah hubungan, kita melakukan kesalahan yang bisa berujung pada perpisahan. Di sini, penyanyi meminta maaf atas khilafnya yang mungkin telah mempermainkan hati pasangannya. Ini adalah refleksi dari ketidakpastian dalam hubungan yang sering kali diwarnai oleh kesalahan dan penyesalan. Pengakuan ini adalah bagian penting dari proses penyembuhan, di mana kita belajar dari pengalaman untuk tidak mengulangi kesalahan yang sama di masa mendatang.
Lirik juga membawa kita pada pertanyaan mengapa mereka bertemu dan menyatu, namun pada akhirnya dipisahkan oleh takdir. Ini mencerminkan kerentanan dalam hubungan manusia yang kadang tidak bisa dihindari. Kita mungkin saling mencintai dan berbagi momen-momen indah, tetapi kehidupan terkadang membawa kita ke arah yang berbeda. Di sini, ungkapan “takdirmu takdirku akhirnya berpisah” menunjukkan bahwa meskipun ada keinginan untuk bersama, ada faktor eksternal yang memisahkan mereka. Hal ini menggambarkan realitas pahit tentang cinta yang kadang tidak dapat bersatu, meski telah ada rasa cinta yang tulus di antara mereka.
Satu aspek yang menarik dari lirik adalah penggunaan metafora, seperti “sirih kasih di pucuk pauh” dan “kuntum melati sukar digubah.” Metafora ini memberikan gambaran yang indah namun sekaligus menyedihkan tentang cinta yang telah pudar. Dikatakan bahwa meskipun cinta itu ada dan pernah indah, ketika terpisah, semua itu terasa sulit untuk dipertahankan. Hal ini mencerminkan betapa rumitnya hubungan manusia yang sering kali dipenuhi oleh kesedihan dan kehilangan. Metafora ini juga menunjukkan bahwa cinta yang sudah ada akan selalu dikenang meskipun mereka sudah berjalan di jalan yang berbeda.
Akhirnya, lirik ini menegaskan pentingnya menerima kenyataan dan melanjutkan hidup. Ungkapan “hendak gugur gugurlah bunga, jangan menimpa si ranting rapuh” menggambarkan harapan agar segala rasa sakit yang dirasakan tidak menjatuhkan diri ke dalam kesedihan yang berkepanjangan. Dalam hidup, kita harus belajar untuk merelakan dan tidak terus-menerus mengenang masa lalu. Meskipun perpisahan itu menyakitkan, ada harapan agar masing-masing dari mereka bisa melanjutkan hidup dengan cara yang lebih baik. Selain itu, diharapkan agar cinta yang ada di dalam hati tidak akan berubah meskipun mereka terpisah. Ini adalah pesan yang kuat bahwa cinta sejati tidak akan hilang, meskipun fisik tidak lagi bersama.
3. Profile Singkat Yollanda & Arief
None
Setelah membaca lirik dan makna dari lagu Luka Sekerat Rasa yang dinyanyikan oleh Yollanda & Arief, semoga kamu bisa lebih menikmati Luka Sekerat Rasa setiap kali mendengarkannya.
Follow UpBeat.ID untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow
Instagram & X
Tinggalkan Balasan